Jumat 10 Jan 2020 10:15 WIB

WHO: Penyebab Wabah Misterius di Wuhan Mungkin Virus Baru

WHO menyatakan, wabah misterius di Cina tidak disebabkan oleh virus SARS atau virus lain yang dikenal saat ini. Puluhan orang dirawat karena penyakit misterius di Wuhan, beberapa dalam kondisi kritis.

Rep: deutsche welle/ Red: deutsche welle
picture-alliance/dpa/Imaginechina/Y. He
picture-alliance/dpa/Imaginechina/Y. He

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) hari Kamis (9/1) menyatakan bahwa penyebab penyakit misterius gangguan pernapasan di kota metropolitan Wuhan, bukan virus-virus yang sudah dikenal saat ini, seperti penyebab SARS, MERS, flu burung atau influenza, melainkan jenis virus baru yang belum dikenal. Beberapa jam kemudian, otoritas Cina juga membuat pernyataan serupa.

Pada hari Minggu (05/01), otoritas di Wuhan menyatakan setidaknya 59 orang telah dirawat karena penyakit pernapasan, termasuk tujuh orang yang berada dalam kondisi kritis. Wabah itu diyakini telah menyebar antara 12 Desember dan 29 Desember tahun lalu.

Baca Juga

"Informasi yang lebih komprehensif diperlukan untuk mengkonfirmasi patogen, serta untuk lebih memahami epidemiologi wabah, gambaran klinis, investigasi untuk menentukan sumber, cara penularan, tingkat infeksi dan penanggulangan yang diterapkan," kata WHO.

Sejarah wabah akut

Di masa lalu, pihak berwenang Cina pernah menghadapi beberapa wabah berat gangguan pernapasan akut. Pada 2002-2003, wabah sindrom pernapasan akut SARS menginfeksi lebih dari 8.000 orang, menewaskan 775 di antaranya.

Beijing pada awalnya berusaha mencoba untuk menutupi wabah itu, sebelum kemudian menyebar ke seluruh dunia dan menyebabkan kepanikan di beberapa tempat.

Pada 2012, Cina dilanda wabah lain, yaitu Sindrom Gangguan Pernapasan Timur Tengah MERS yang sangat menular.

hp/vlz (rtr, afp)

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan deutsche welle. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab deutsche welle.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement