Jumat 10 Jan 2020 12:32 WIB

WNI di Hong Kong Diimbau Waspada Pneumonia

KJRI di Hong Kong merilis imbauan agar WNI mewaspadai wabah pneumonia di China

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Penumpang kereta di Hong Kong mengenakan masker sebagai perlindungan kesehatan. Di China daratan dan Hong Kong muncul kasus pneumonia berat yang bermula dari kota Wuhan. KJRI di Hong Kong merilis imbauan agar WNI mewaspadai wabah pneumonia di China. Ilustrasi.
Foto: AP
Penumpang kereta di Hong Kong mengenakan masker sebagai perlindungan kesehatan. Di China daratan dan Hong Kong muncul kasus pneumonia berat yang bermula dari kota Wuhan. KJRI di Hong Kong merilis imbauan agar WNI mewaspadai wabah pneumonia di China. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Warga negara Indonesia (WNI) di Hong Kong diimbau untuk selalu mewaspadai infeksi paru-paru menular (pneumonia) berat yang sedang mewabah di Wuhan, China. WNI diimbau agar menghindari sentuhan dengan binatang-binatang liar atau buruan, menghindari kunjungan ke pasar basah, pasar unggas, dan peternakan unggas.

"Ketika bepergian ke luar Hong Kong, masyarakat diharapkan melakukan upaya pencegahan," demikian imbauan tertulis Konsulat Jenderal RI di Hong Kong yang diterima Antara di Beijing, Jumat (10/1).

Baca Juga

KJRI juga mengimbau agar WNI tidak melakukan kontak fisik dengan pasien yang mengidap infeksi paru-paru akut. Jika merasa tidak sehat ketika berada di luar Hong Kong, kenakan masker dan informasikan kepada staf hotel, pendamping perjalanan atau pihak terkait, demikian isi imbauan KJRI.

Jumlah WNI di Hong Kong diperkirakan mencapai 180 ribu orang yang mayoritas kaum perempuan pekerja migran. Tidak jarang para pekerja migran itu diajak majikannya di Hong Kong untuk berlibur atau mengunjungi sanak familinya ke berbagai wilayah di China daratan.

Dinas Kesehatan Kota Wuhan menyebutkan 59 warga ibu kota Provinsi Hubei itu teridentifikasi mengidap virus yang tidak diketahui penyebabnya. Dari jumlah itu sebanyak tujuh orang di antaranya termasuk kategori parah.

Kejadian itu pertama kali ditemukan di pasar ikan Kota Wuhan. Dinkes setempat mengesampingkan dugaan pneumonia berat itu mirip dengan influenza, SARS, dan MERS.

Kedutaan Besar RI di Beijing memastikan bahwa sampai saat ini tidak ada warga negara Indonesia yang dilaporkan terjangkit pneumonia berat yang sedang melanda wilayah tengah daratan China itu. Di Provinsi Hubei terdapat 428 warga negara Indonesia yang seluruhnya berstatus mahasiswa. Sekitar 200 di antaranya tinggal di Wuhan dan kuliah di delapan kampus berbeda.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement