REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melakukan percakapan via telepon dengan Presiden Iran Hassan Rouhani pada Kamis (9/1) malam. Mereka membahas tentang insiden jatuhnya pesawat Ukraine International Airline di Teheran.
Pada kesempatan itu, Zelensky menyampaikan harapan bahwa Iran dapat melakukan penyelidikan yang transparan terkait peristiwa tersebut. "Saya berharap bantuan Anda (Rouhani) dalam melakukan investigasi yang transparan, objektif, dan komprehensif untuk menentukan penyebab kecelakaan sesegera mungkin," katanya, dikutip laman Ukrainian National News Agency (Ukrinform).
Zelensky pun mengucapkan belasungkawa karena terdapat warga Iran yang turut tewas dalam insiden jatuhnya Ukraine International Airlines. Sementara, Rouhani meyakinkan bahwa kerja sama penuh akan dijalin untuk mengetahui penyebab kecelakaan tersebut.
Rouhani pun menjamin tim pakar Ukraina yang diutus untuk menyelidiki kejadian itu akan diberi akses cepat ke semua data yang diperlukan. Pesawat Boeing 737 milik Ukraine International Airlines jatuh di Teheran pada Rabu (8/1). Pesawat disebut mengalami masalah teknis setelah lepas landas dari bandara Imam Khomeini.
Semua penumpang dan awak yang menumpangi pesawat tersebut telah dinyatakan tewas. Terdapat 176 korban jiwa, dengan rincian, 82 orang Iran, 63 orang Kanada, 11 orang Ukraina, 10 orang Swedia, tiga warga Jerman, dan tiga warga Inggris.
Inggris dan Kanada telah menduga bahwa pesawat tersebut jatuh karena terhantam rudal atau misil milik Iran. Namun, Iran telah membantah hal itu. Teheran menyatakan penyelidikan yang saat ini sedang berjalan sesuai dengan standar internasional.