REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI--Kantor berita Oman melaporkan Sultan Oman Qaboos bin Said meninggal dunia. Belum diketahui penyebab kematiannya. Media pemerintah hanya melaporkan akan ada masa berkabung nasional selama tiga hari.
Qaboos yang meninggal diusia 79 tahun telah berkuasa di negara Teluk Arab sejak ia melakukan kudeta tahun 1970 dengan bantuan Inggris. Qaboos tidak memiliki anak dan tidak pernah mengumumkan penerusnya.
Undang-undang tahun 1996 menyebutkan keluarga penguasa akan memilih penerus kekuasaan setelah tiga hari kursi penguasa vakum. Jika mereka gagal maka dewan militer dan keamanan, serta kepala mahkamah agung dan dua kepala majelis konsultatif akan menunjuk orang yang namanya diam-diam ditulis sultan dalam sebuah surat rahasia.
Oman sudah mendeklarasikan masa berkabung tiga hari untuk publik dan sektor swasta. Bendara akan dikibarkan setengah siang selama 40 hari.
"(Qaboos meninggal dunia setelah) pawai yang bijak dan penuh kemenangan dengan kebaikan yang membangkitkan Oman dan seluruh Arab, Muslim dan dunia dan meraih keseimbangan kebijakan yang seluruh dunia hormati," tulis kantor berita Oman, ONA, Sabtu (11/1).
Qaboos sudah sakit selama bertahun-tahun. Pada awal bulan Desember lalu, Qaboos menghabiskan waktu selama satu pekan di Belgia untuk menjalani perawatan medis.