REPUBLIKA.CO.ID, DETROIT -- Kandidat calon presiden Amerika Serikat (AS) dari Partai Demokrat, Pete Buttigieg, berjanji akan menggunakan 1 triliun dolar AS untuk infrastruktur apabila terpilih. Menurut Buttigieg pemerintah Presiden Donald Trump gagal membangun sistem jalan, jembatan, sekolah, dan perairan.
Dalam rencana pembangunan yang dirilis tim kampanye Buttigieg, kandidat itu ingin menciptakan enam juta lapangan pekerjaan dengan upah bagus dengan perlindungan yang kuat. Caranya dengan berinvestasi dalam proyek-proyek infrastruktur seperti memperbaiki dan memperbaharui setengah jalan dan jembatan yang kondisinya buruk di AS pada 2030.
"Pemerintah saat ini tidak mampu menepati janji untuk meloloskan sebagian besar legislasi infrastruktur besar dan karena itu proyek penting di seluruh negeri mengalami kebuntuan," kata tim kampanye Buttigieg, Sabtu (11/1).
Tim kampanye Buttigieg menyebut dana proyek itu berasal dari reformasi pendapatan kapital pajak serta menerapkan kembali pajak yang dipotong oleh Trump. "Sementara jalan-jalan dan jembatan kami hancur, sekolah-sekolah kami rusak, sistem air kami meracuni anak-anak, dan sistem perlindungan banjir kami gagal karena perubahan iklim semakin cepat," kata pernyataan tim kampanye Buttigieg.
Rencana itu termasuk mengeluarkan dana sebesar 80 miliar dolar AS untuk memperluas akses internet dan 80 miliar dolar AS untuk program perbaikan sekolah untuk level menengah ke bawah. Rencana ini tumpang tindih dengan proposal Buttigieg dalam mengatasi perubahan iklim dengan berinvestasi dalam jaringan stasiun pengisian bahan bakar kendaraan elektrik di seluruh negeri.
Buttigieg adalah salah satu kandidat unggul calon presiden dari Partai Demokrat. Mantan wali kota South Bend, Indiana itu merupakan salah satu dari 14 calon presiden yang ingin menantang Trump pada pemilihan presiden November mendatang.
Ia mendapatkan angka dukungan yang cukup tinggi di Iowa dan New Hampshire. Tapi jajak pendapat menunjukkan ia menghadapi tantangan yang cukup berat di negara bagian yang memiliki masyarakat dari berbagai latar belakang.