REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas penembakan pesawat Ukraina yang tidak disengaja awal pekan ini. Dia menyatakan kesalahan manusia ini terjadi karena sikap Washington.
"Hari yang menyedihkan. Kesimpulan awal investigasi internal oleh Angkatan Bersenjata: Kesalahan manusia pada saat krisis yang disebabkan oleh sikap gegabah AS menyebabkan bencana," tulis Zarif di Twitter.
Zarif pun menyampaikan penyesalan mendalam atas jatuhnya pesawat tersebut. Dia meminta maaf dan berbela sungkawa kepada masyarakat Iran, kepada keluarga semua korban, dan kepada negara-negara yang terkena dampak dari peristiwa itu.
Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan Teheran sangat menyesalkan peristiwa itu. Dia pun menyampaikan rasa duka kepada para keluarga korban. Investigasi akan berlanjut dalam peristiwa jatuhnya pesawat Ukraine International Airlines.
"Republik Islam Iran sangat menyesali kesalahan yang mengerikan ini. Pikiran dan doa saya ditujukan kepada semua keluarga yang berkabung. Saya mengucapkan belasungkawa yang tulus," ujar Rouhani dalam akun Twitter.
Pengakuan Iran atas jatuhnya Boeing 737 pertama kali disampaikan oleh Militer Iran dalam siaran TV pemerintah. Mereka mengakui telah menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines pada Rabu (8/1). Namun, tembakan itu terjadi diakui sebagai tindakan tidak sengaja karena kesalahan manusia.
Atas hasil penyelidikan tersebut, militer Iran menyatakan pihak-pihak yang bertanggung jawab akan dimintai pertanggungjawabaan. Mereka dirujuk ke Departemen Kehakiman di dalam militer.