Senin 13 Jan 2020 07:53 WIB

Pentagon Akui tidak Ada Bukti Kedubes AS akan Diserang

Menhan AS Mark Esper mengatakan tak melihat bukti spesifik rencana serangan kedubes

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan tak melihat bukti spesifik rencana serangan kedubes. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Rick Rycroft
Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Mark Esper mengatakan tak melihat bukti spesifik rencana serangan kedubes. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat ( Menhan AS) Mark Esper mengatakan tidak melihat bukti spesifik dari pejabat intelijen kalau Iran berencana untuk menyerang empat Kedutaan AS. Sebelumnya, Presiden Donald Trump menggunakan alasan itu untuk membenarkan keputusan membunuh jenderal tinggi Iran Qasem Soleimani.

"Apa yang dikatakan presiden bahwa mungkin ada serangan tambahan terhadap kedutaan. Saya berbagi pandangan itu. Presiden tidak mengutip bukti spesifik," kata Esper, Ahad (12/1).

Baca Juga

Esper mengatakan,setuju dengan Trump bahwa serangan tambahan terhadap kedutaan besar AS mungkin dilakukan. Hanya saja dia mengatakan pada CBS Face the Nation bahwa pernyataan Trump kepada Fox News tidak didasarkan pada bukti spesifik masalah rencana serangan terhadap empat kedutaan besar. Ketika ditekan apakah petugas intelijen menawarkan bukti konkret tentang hal itu, dia berkata "Saya tidak melihat satu pun mengenai empat kedutaan".

Trump dan pejabat administrasinya dengan tegas menyatakan pembunuhan Soleimani melalui serangan udara AS di Baghdad dilakukan karena memperhitungkan risiko serangan yang akan datang. Iran diklaim akan melakukan serangan terhadap para diplomat dan anggota layanan AS di Irak dan di seluruh wilayah.

Esper mengatakan dalam wawancara terpisah di CNN State of the Union, pemerintah memiliki kecerdasan yang sangat baik. Hal ini pun digunakan dalam mempertimbangkan serangan yang lebih luas mungkin termasuk terhadap beberapa kedutaan.

Namun informasi tersebut hanya dibagikan kepada Gang of Eight. Istilah itu digunakan untuk merujuk sekelompok para pemimpin Kongres tinggi yang mendapat pengarahan tentang informasi sensitif yang tidak dapat diakses oleh anggota Kongres lainnya.

Demokrat dan beberapa Republikan di Kongres telah mempertanyakan pembenaran serangan itu. Mereka belum diberi penjelasan yang memadai dan terperinci atas keputusan yang membuat gejolak baru di Timur Tengah. 

Ketua Komite Intelijen House of Representatives dan anggota Gang of Eight Adam Schiff mengatakan kelompok itu tidak diberitahu tentang kemungkinan serangan pada empat kedutaan besar. "Tidak ada diskusi dalam pertemuan Gang of Eight bahwa ada empat kedutaan yang menjadi sasaran dan kami memiliki kecerdasan luar biasa yang menunjukkan ini adalah target spesifik," katanya, Ahad.

Senator Republik Mike Lee menyatakan kekhawatiran tentang integritas informasi yang diberikan presiden dan pengawas keamanan kepada Kongres tentang Iran. Dia mengaku anggota Kongres hanya diberi pengarahan yang bersifat sangat umum.

"Saya percaya arahan dan presiden percaya bahwa mereka memiliki dasar untuk menyimpulkan ada serangan yang akan terjadi. Saya tidak meragukannya. Sangat frustrasi untuk diberitahu itu dan tidak mendapatkan detail di baliknya," ujar Lee.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement