REPUBLIKA.CO.ID, LONDON — Michael Crompton mengaku ingin segera keluar dari flat Reynhard Sinaga setelah melihat gelagat aneh laki-laki tersebut. Michael juga mengaku bersyukur tidak menjadi salah satu korban Reynhard.
Dilansir dari Manchestereveningnewsc, Michael mengatakan malam hari itu dia kehilangan teman-temannya. Michael pergi mencari pengisi daya telepon, saat itu pukul 4 pagi.
Seorang staf mengatakan kepadanya bahwa mereka tidak memilikinya. Pada saat itulah, Michael didekati oleh Sinaga, yang mengatakan bisa membantunya mengisi baterai telepon di apartemennya.
Michael kemudian ke apartemen Reynhard, tempat di mana Reynhard membius dan memperkosa puluhan pria. Michael mengatakan sebenarnya dia curiga karena 'Dia tampak sangat sadar untuk seorang pria pada jam 4 pagi'. Michael pun menolak dua minuman yang ditawarkan Reynhard. Diketahui Sinaga memberi minuman korban dengan obat GHB.
"Saya pikir dia agak aneh ketika dia mendekati saya. Dia tampak benar-benar sadar untuk seorang pria di takeaway jam 4 pagi menawarkan orang asing untuk pergi ke flatnya,” ujar Michael yang merupakan seorang teknisi pencahayaan dari Whitefield.
Michael mengatakan dia merasa beruntung telah lolos. Namun, dia juga mengungkapkan bahwa Sinaga mengambil nomor teleponnya dan memintanya untuk pergi berpesta dengan teman-temannya.
Michael mengaku, saat itu dirinya mabuk sehingga tidak bisa melihat teman-temannya. Saat itu juga, ia perlu mengisi baterai teleponnya.
"Ketika dia mengundang saya ke flat, saya mengukurnya di kepala saya. Dia jauh lebih kecil dan lebih pendek dari saya dan saya pikir jika dia melakukan sesuatu, maka saya bisa dengan mudah membawanya,” kata Michael.
Saat ke apartemennya itulah, Sinaga menawarkan minuman yang kemudian langsung ditolak. Tidak berhenti di sana, Sinaga kemudian menawarkan sebuah suntikan.
"Dia kemudian menawari saya suntikan, yang saya pikir aneh. Jika saya menolak minuman, kenapa saya kemudian ingin suntikan. Saya berkata 'tidak' dan kemudian dia mengatakan padaku bahwa saya bisa menginap malam itu jika saya mau. Pada saat itulah saya memutuskan harus keluar dari sana,” kata Michael.
"Segera setelah ponsel saya memiliki sedikit baterai, saya mengirim sms kepada teman-teman untuk mengatakan di mana saya berada, kemudian segera pergi. Saya hanya ingin keluar dari flat orang aneh itu sesegera mungkin,” ujarnya.
Michael berusia 21 ketika ia bertemu Sinaga pada 2015. Dia juga menambahkan bahwa Polisi Greater Manchester telah menghubunginya pada Juni 2019 dan bertanya apakah pernah bertemu seorang pria bernama Reynhard Sinaga.
"Saya hanya mengenalnya sebagai Rey, jadi aku tidak mengenali nama itu, tetapi begitu mereka menunjukkan fotonya, saya langsung mengenali wajahnya,” kata Michael.
Menurutnya, polisi menghubunginya setelah menemukan percakapannya dengan Sinaga di ponsel Sinaga pada 2015.
"Kami bertukar nomor pada malam kami bertemu, ketika dia berkata saya dipersilakan untuk membawa teman-teman saya ke flatnya untuk minum setiap kali kami pergi keluar di Manchester, karena dia tinggal sangat dekat dengan klub malam,” kata dia.
"Kami bertukar pesan beberapa minggu kemudian untuk mencoba mengatur pertemuan dengan teman saya. Dia benar-benar tertarik, tetapi tidak pernah terjadi pada akhirnya,” kata dia.
"Saya tidak bisa mempercayainya ketika saya tahu apa yang telah dilakukan Reynhard. Sungguh menakutkan memikirkan bagaimana bisa begitu mudahnya saya dan saya bersyukur saya menolak minuman dan tawarannya untuk menginap,” ucap Michael.
Pengadilan Manchester telah menjatuhkan hukuman penjara kepada Reynhard Sinaga seumur hidup. Reynhard dinyatakan bersalah atas 159 pelanggaran, 136 pemerkosaan, delapan percobaan pemerkosaan, 13 serangan seksual, dan dua serangan seksual melalui penetrasi.