REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Pemerintah Jerman menyetujui rencana penutupan pabrik pembangkit listrik tenaga batu bara pada pertengahan tahun 2030-an. Salah satu upaya Jerman mengatasi perubahan iklim.
Tahun lalu panel yang ditunjuk pemerintah merekomendasikan setidaknya pada tahun 2038 Jerman harus berhenti menggunakan batu bara untuk membangkitkan listrik. Tapi upaya menerjemahkan rekomendasi itu menjadi kebijakan mengalami kebuntuan selama berbulan-bulan.
Di beberapa wilayah di Jerman, terutama di wilayah yang kurang makmur dibandingkan wilayah lainnya. Seperti di sebelah timur negara itu sangat tergantung pada tambang batu bara.
Dalam pernyataannya pemerintah Jerman mengatakan dalam pertemuan Kamis (16/1) pemerintah federal dan gubernur-gubernur negara bagian yang terdampak setuju pada 'jalur menuju menutup' pabrik listrik tenaga batu bara. Dalam pernyataan tersebut pemerintah Jerman mengatakan akan melakukan peninjauan ulang pada tahun 2026 dan 2029.
Peninjauan ini dilakukan untuk mengetahui apakah Jerman dapat berhenti menggunakan listrik hasil batu bara pada tahun 2035. Tiga tahun sebelum tenggat waktu yang ditetapkan panel. Banyak rincian rencana ini yang belum tersedia.
Lebih dari sepertiga listrik di Jerman berasal dari pembakaran batu bara. Memicu gas rumah kaca yang berkontribusi pada pemanasan global.
Pemerintah federal Jerman setuju mengeluarkan dana hingga 40 miliar euro untuk daerah-daerah yang terdampak penutupan tambang batu bara pada tahun 2038. Uang itu akan mulai mengalir ketika parlemen sudah meloloskan legislasi yang menetapkan jadwal dan ketentuan berhentinya Jerman menggunakan batu bara.