Sabtu 18 Jan 2020 09:58 WIB

Khamenei Dukung Garda Revolusi Usai Insiden Pesawat Ukraina

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendukung Garda Revolusi Iran

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan dukungannya terhadap pasukan elit Garda Revolusi Iran. Ilustrasi.
Foto: AP
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyampaikan dukungannya terhadap pasukan elit Garda Revolusi Iran. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemimpin tertinggi Iran menyampaikan dukungannya terhadap pasukan elit Garda Revolusi dalam sebuah khotbah salat Jumat (17/1). Garda Revolusi Iran mendapat dukungan setelah pengakuannya yang terlambat atas penembakan tak sengaja pesawat sipil Ukraina yang memicu protes jalanan selama tiga hari.

Ini adalah khotbah Khamenei pertama kali dalam delapan tahun terakhir. Ayatollah Ali Khamenei juga mengatakan kepada makmum yang meneriakkan "Matilah Amerika" bahwa Garda elit itu dapat bertarung di luar perbatasan Iran setelah AS membunuh komandan militer tertinggi Iran.

Baca Juga

Presiden AS Donald Trump menanggapi lewat Twitter dengan menulis bahwa Khamenei mesti berhati-hati dengan apa yang dikatakannya. Pernyataan Khamenei itu muncul di tengah krisis yang semakin mendera Iran saat negeri para mullah itu bergulat mengatasi keresahan di dalam negeri dan tekanan yang meningkat dari luar negeri.

Ketegangan kian menguat sejak 2018 saat AS hengkang dari kesepakatan nuklir Teheran dengan negara besar dunia. AS juga kembali menerapkan sanksi yang mengganggu perekonomian Iran.

Kebuntuan itu mengakibatkan saling balas dendam serangan militer bulan ini saat AS membunuh Qasem Soleimani dengan serangan pesawar niarawak pada 3 Januari. Sebagai balasan, Iran melontarkan roket ke pangkalan militer AS di Irak pada 8 Januari.

Dalam situasi tegang itu, pesawat Ukraina tertembak jatuh karena kesalahan tembak. Namun perlu beberapa hari bagi pasukan Garda untuk mengakuinya. Pengunjuk asa melampiaskan amarah mereka kepada pasukan elit itu dan sistem keulamaan yang Iran pertahankan.

"Musuh-musuh kami....senang bahwa mereka menemukan alasan untuk merongrong pasukan Garda, angkatan bersenjata dan sistem kami," Khamenei mengatakan dalam khotbahnya. Ia menyanjung Garda karena melindungi Iran dan memperbarui kembali seruannya bagi pasukan AS agar meninggalkan kawasan itu.

Khamenei mengatakan pekerjaan Soleimani membangun pengaruh militer Iran di luar negeri akan berlanjut dan Pasukan Quds yang dipimpinnya melindungi bangsa-bangsa tertindas sepanjang kawasan. Dia menyebut para prajurit Quds adalah pejuang tanpa batas-batas.

Wakil Khusus Deplu AS untuk Iran, Brian Hook, mengatakan di Washington bahwa ancaman Iran menimbulkan risiko pengucilan lebih lanjut negeri itu. Akan tetapi Rusia memberi dukungan terhadap Iran atas petaka pesawat. Rusia menyatakan pesawat itu ditembak ketika Teheran ngeri atas laporan-laporan mengenai hadirnya pasukan siluman AS di wilayah itu

"Saya ingin menggarisbawahi kegelisahan yang selalu mengiringi situasi demikian," kata Menlu Rusia Sergei Lavrov.

Protes yang dipimpin mahasiswa merebak di Teheran dan kota-kota lain selama empat hari. Protes mencuat akibat penembakan pesawat yang menewaskan semua penumpangnya sebanyak 176 yang sebagian besar orang Iran atau warga negara ganda (Iran-Kanada).

Saat pengunjuk rasa ditangkapi, Trump mencuit dalam bahasa Persia dan Inggris untuk memberi dukungan kepada pemprotes yang meneriakkan "Matilah Khamenei" dan slogan menentang Garda.

"Badut-badut Amerika ini yang berdusta dan yang mengatakan mereka bersama rakyat Iran mestinya melihat siapa rakyat Iran sebenarnya," ujar Khamenei.

"Yang disebut 'Pemimpin Agung" Iran, yang belakangan ini belum begitu 'Agung', telah mengucapkan hal-hal kotor tentang AS dan Eropa. Ekonomi mereka sedang ambruk, dan rakyat mereka sengsara. Dia mesti hati-hati dengan omongannya!" ungkap Trump menanggapi lewat Twitter.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement