REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Komisi Kesehatan Nasional Cina akhirnya buka suara soal menyebarnya penyakit pneumonia yang disebabkan virus korona jenis baru di Kota Wuhan. Penyakit tersebut mulai terdeteksi sejak Desember tahun lalu.
Komisi Kesehatan Nasional Cina mengklaim bahwa wabah virus korona baru dapat dikendalikan. Kendati demikian mereka mengakui masih belum mengetahui penyebab munculnya virus tersebut.
"Jalur transmisi virus (korona) baru belum dipetakan sepenuhnya dan sumber virus tidak diketahui," kata Komisi Nasional Cina dalam sebuah pernyataan pada Ahad (19/1).
Jumlah penderita pneumonia misterius di Wuhan bertambah menjadi 62 orang. Terdapat 17 pasien baru yang terdeteksi pada Ahad. Dari keseluran korban atau pengidap penyakit tersebut, dua di antaranya telah meninggal.
Tak hanya di Wuhan, penyakit pneumonia misterius dikabarkan telah menyebar ke Shenzhen dan Shanghai. Terdapat dua warga Shenzhen yang diduga mengidap penyakit tersebut sedang menjalani perawatan di Third People’s Hospital.
Namun pihak rumah sakit masih enggan memberikan informasi terkait hal tersebut. "Anda harus bertanya pada komisi kesehatan," kata seorang dokter di Third People’s Hospital saat diwawancara South China Morning Post.
Ada pula seorang warga Shanghai yang dicurigai tertular virus korona jenis baru seperti ditemukan di Wuhan. Seorang dokter di rumah sakit terkemuka di sana mengatakan staf medis sedang dipersiapkan untuk kemungkinan wabah.
"Saya mendengar ada dugaan kasus (pneumonia) di Shanghai hari ini (Ahad) dan rumah sakit kami mengadakan sesi pelatihan tentang pencegahan dan perawatan virus," kata dokter tersebut.
Dia mengatakan rumah sakit tempatnya bekerja telah membeli lebih banyak masker, topi dan cairan pembersih tangan. Ia merasa masih khawatir dengan virus tersebut.
"Sejujurnya saya merasa takut. Itu adalah virus dengan banyak aspek yang masih belum jelas," ucapnya.
Virus korona adalah keluarga virus yang menyebabkan berbagai penyakit dengan beragam tingkat keparahan, mulai dari pilek hingga sindrom pernapasan akut mematikan atau SARS. Dari enam virus korona manusia yang diketahui sebelumnya, empat di antaranya umum dan hanya menyebabkan gejala pernapasan kecil seperti flu.
Sementara dua lainnya adalah SARS dan MERS. Lebih dari 700 orang telah terbunuh akibat SARS. Sedangkan MERS menyebabkan 449 orang tewas pada 2015.