REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang libur tahun baru Imlek, Otoriras Cina akan meningkatkan upaya penanggulangan wabah virus corona di Wuhan. Upaya itu dilakukan, seiring meningkatnya kasus-kasus akibat virus corona baru yang telah menyerang ke beberapa negara.
Komisi Kesehatan Nasional Cina menyatakan, semua departemen harus bekerja sama untuk melakukan langkah-langkah pencegahan tersebut. Dengan kerja sama semua pihak, diyakini wabah akibat virus corona jenis baru bisa dikendalikan.
"Komisi kami akan meningkatkan kewaspadaan kami selama Festival Musim Semi, memperhatikan dengan cermat perkembangan dan perubahan epidemi, dan mengarahkan pelaksanaan langkah-langkah pencegahan dan pengendalian," kata komisi itu, dilansir Reuters Ahad (19/1).
Pada libur Imlek, sebagian besar masyarakat Cija diprediksi bakal berlibur di dalam dan luarnegeri. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang penyebaran virus ke negara-negara lain
Virus ini termasuk dalam keluarga coronavirus yang sama dengan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), yang menewaskan hampir 800 orang secara global selama wabah 2002/03 yang juga dimulai di Cina.
Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan bahwa beberapa kasus baru tampaknya tidak terkait dengan pasar makanan laut Huanan, yang diyakini sebagai pusat wabah. Karena upaya Cina untuk menerapkan skrining yang lebih luas, kasus-kasus baru dapat diidentifikasi dalam beberapa hari dan minggu mendatang.
"Fakta bahwa tiga kasus telah diekspor ke Thailand dan Jepang tanpa koneksi ke Pasar Makanan Laut Huanan menunjukkan bahwa virus telah menyebar di luar Pasar Makanan Laut Huanan ke masyarakat," kata David Hui, seorang profesor kedokteran pernapasan di Universitas Cina.
Sejauh ini, total pasien yang terserang virus corona baru di Wuhan Cina mencapai 62 orrlang. Sementara dua orang telah meninggal akibat virus tersebut.