REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Asisten Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan Ursula Mueller mengaku mencemaskan kondisi hidup masyarakat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Hal itu dia sampaikan setelah melakukan kunjungan selama enam hari ke Israel dan wilayah Palestina.
"Kunjungan saya membuat saya khawatir. Tantangan di sini sangat besar, tapi langkah-langkah positif baru-baru ini, bersama dengan orang-orang luar biasa yang saya temui, memberi saya harapan ada peluang untuk perbaikan," kata Mueller, dikutip laman kantor berita Palestina WAFA, Senin (20/1).
Dia menegaskan kembali komitmen PBB mengatasi kebutuhan kemanusiaan di seluruh wilayah Palestina yang diduduki. Terkait hal itu, dia meminta masyarakat internasional turut berkontribusi.
"Sampai ada solusi politik yang layak (untuk konflik Israel-Palestina), sangat penting bagi masyarakat internasional terus memberikan dukungan secara konsisten dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan orang-orang Palestina yang paling rentan. Negara anggota (PBB) harus terus mendukung bantuan kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat," ujar Mueller.
Ia pun meminta masyarakat internasional membantu proses penyelesaian konflik Israel-Palestina. "Mereka harus bekerja untuk menghidupkan kembali dialog politik yang kuat dan mempromosikan solusi jangka panjang guna mengatasi akar penyebab krisis ini," ucapnya.
Selama kunjungannya, Mueller bertemu beberapa pejabat Palestina, seperti Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh dan Direktur Jenderal Pertahanan Sipil Palestina Mayor Jenderal Yousef Nassar. Dia pun menemui masyarakat Palestina yang paling rentan di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Mueller juga berkunjung ke Gaza. Dia menyempatkan diri menengok kondisi rumah sakit di sana dan mencermati dampak blokade yang telah berlangsung selama sekitar 13 tahun.