REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Iran menegaskan tidak ingin berperang pascapembunuhan perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad, Irak oleh Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan Dubes Iran untuk Indonesia, Mohammad Khaikal Azad usai bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud MD di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa.
"Tentu Iran tidak akan ingin berperang, tidak akan ingin mulai berperang," katanya.
Bahkan, lanjut dia, dalam kondisi seperti ini Iran mengadakan sebuah forum dialog namanya Teheran Dialog Forum. Forum dialog ini mengajak kerja sama seluruh negara-negara kawasan untuk memelihara keamanan dan perdamaian.
Menurut dia, semua negara di dunia ingin mengetahui keadaan terakhir dan nyata terkait perkembangan di wilayah Timur Tengah.
"Seperti yang diketahui Iran ditekan secara perekonomian yang luar biasa yang kami namakan terorisme perekonomian. Begitu juga Iran diserang oleh Amerika Serikat, Mayjen Soleiman telah diteror oleh mereka tetapi Iran telah menunjukkan bahwa dia tetap akan bertahan. Dan Iran telah memberikan respons tegas kepada mereka dan tentu mereka sudah terima pesan dari Iran," tegasnya.
Sebelumnya, Mayor Jenderal Qassem Soleimani terbunuh oleh serangan udara militer Amerika Serikat di Baghdad pada 3 Januari 2020 atas perintah langsung Presiden AS Donald Trump. Pemimpin militer Iran itu tewas dalam perjalanan undangan resmi Pemerintah Irak di Baghdad.