Selasa 21 Jan 2020 18:27 WIB

Filipina Selidiki Kasus Virus Korono Bocah Lima Tahun

Bocah lima tahun tersebut memiliki riwayat perjalanan ke kota Wuhan.

Pemerintah Filipina tengah menjalankan penyelidikan atas dugaan kasus virus korona yang menimpa seorang bocah laki-laki berusia lima tahun (Foto: ilustrasi kota Wuhan, China)
Foto: Kyodo News via AP
Pemerintah Filipina tengah menjalankan penyelidikan atas dugaan kasus virus korona yang menimpa seorang bocah laki-laki berusia lima tahun (Foto: ilustrasi kota Wuhan, China)

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Pemerintah Filipina tengah menjalankan penyelidikan atas dugaan kasus virus korona yang menimpa seorang bocah laki-laki berusia lima tahun. Bocah tersebut merupakan warga negara China yang mempunyai riwayat perjalanan ke kota Wuhan di wilayah China bagian tengah.

Menteri Kesehatan Filipina, Francisco Duque, menyatakan, bocah yang mengalami gejala mirip flu sebelum tiba di Filipina itu teruji positif diserang virus korona. Namun belum dapat dipastikan jenis virus tersebut hingga pemerintah mendapat hasil dari sampel yang diuji di Australia.

Baca Juga

Bocah itu langsung dikarantina di sebuah rumah sakit setelah beberapa jam mendarat di kota Cebu, Filipina bagian tengah, pada 12 Januari lalu bersama dengan ibunya. Gejala mirip flu yang ditunjukkan oleh korban antara lain demam dan iritasi tenggorokan disertai batuk, kata Duque kepada media.

Kementerian Kesehatan Filipina juga menyebut bahwa pihaknya melakukan pengawasan terhadap tiga warga negara China lainnya yang tiba di Filipina dari China dengan gejala serupa. Ketiga warga negara tersebut memiliki riwayat tanpa perjalanan ke kota Wuhan.

Kota Wuhan adalah lokasi pertama kemunculan virus korona di China, dengan catatan satu orang pasien laki-laki berusia 61 tahun sebagai korban pertama meninggal dunia pada 11 Januari akibat pneumonia setelah terinfeksi virus korona. Pihak berwenang di China sendiri telah memberikan konfirmasi bahwa virus korona yang tengah mewabah saat ini bisa menular melalui kontak antarmanusia. Tercatat hingga saat ini sebanyak 15 staf medis di negara itu telah terinfeksi dan empat pasien meninggal dunia.

sumber : Reuters/Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement