Rabu 22 Jan 2020 07:13 WIB

NATO Anggap Turki Berperan Penting untuk Melawan ISIS

Kepala NATO Jens Stoltenberg memberi pujian pada Turki soal perlawanan terhadap ISIS

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Christiyaningsih
Kepala NATO Jens Stoltenberg memberi pujian pada Turki soal perlawanan terhadap ISIS. Ilustrasi.
Foto: AP Photo/Baderkhan Ahmad
Kepala NATO Jens Stoltenberg memberi pujian pada Turki soal perlawanan terhadap ISIS. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kepala NATO Jens Stoltenberg memberi pujian pada Turki terkait perlawanan terhadap ISIS. Dia menganggap Turki sebagai negara yang berperan penting dalam melawan ISIS. Hal ini dia sampaikan saat berbicara di parlemen Uni Eropa, Selasa (21/1) waktu setempat sebagaimana dilansir Anadolu Agency, Rabu (22/1).

"Tidak ada sekutu yang mengalami serangan teroris lebih banyak daripada Turki. Mereka penting dalam perang melawan ISIS. Mereka adalah satu-satunya sekutu yang berbatasan dengan Suriah dan Irak," katanya.

Baca Juga

Stoltenberg menambahkan, kemajuan dan langkah yang telah dibuat NATO dalam perlawanan melawan ISIS itu tidak akan mungkin terjadi tanpa menggunakan pangkalan dan infrastruktur Turki. Dia mengatakan NATO juga memperluas dukungan untuk Operasi Sophia di Mediterania untuk memberantas rute penyelundupan pengungsi.

"Sebenarnya kami bisa berbuat lebih banyak untuk memberikan dukungan jika itu diminta atau diminta oleh Uni Eropa, misalnya untuk membantu menerapkan embargo senjata terhadap Libya," katanya.

Stoltenberg menegaskan kembali pentingnya ikatan transatlantik antara Eropa dan Amerika Utara. "Saya percaya pada ikatan transatlantik antara Amerika Utara dan Eropa meskipun saya tahu bahwa orang mempertanyakan kekuatan ikatan transatlantik di kedua sisi Atlantik," katanya.

Beberapa hal telah dilakukan Turki terkait perlawanan terhadap ISIS. Pada Desember 2019 lalu, Kepolisian Turki menahan 70 orang yang diduga memiliki hubungan dengan ISIS. Penangkapan ini dilakukan dalam penyerbuan menjelang tahun baru di seluruh negeri.

Penangkapan dilakukan pertama kali jelang akhir 2017. Pada akhir 2017 ada sekitar 39 orang tewas dalam penembakan di sebuah klub malam di Istanbul. Kelompok milisi teroris mengklaim serangan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement