Lebih dari 8.000 orang dari komunitas Kristen melakukan protes Undang-undang Kewarganegaraan India yang dinilai diskriminatif terhadap umat muslim. Protes yang digelar di ibu kota negara bagian Bengal Barat, Kolkata, India Timur ini diyakini sebagai titik demonstrasi terbesar yang digelar oleh umat Kristen disana.
Baca juga: India Dilanda Kerusuhan Terkait UU Kewarganegaraan
Para demonstran membawa spanduk yang menyerukan agar UU Kewarganegaraan dan peraturan ‘daftar warga negara‘ untuk dicabut. Mereka berjalan sejauh beberapa kilometer dari gereja hingga ke lokasi patung pahlawan kemerdekaan India, Mahatma Gandhi.
Salah satu koordinator protes, Herod Mullick mengatakan UU Kewarganegaraan yang baru itu ‘‘memecah belah‘‘.
"Kami ingin mengekspresikan solidaritas kami kepada orang-orang yang memprotes amandemen undang-undang kewarganegaraan dan daftar warga negara di berbagai bagian India."
Baca juga: Opini: UU Kewarganegaraan Baru India Bertentangan dengan Konstitusi
Seperti diketahui UU Kewarganegaraan yang baru ini memudahkan kelompok agama minoritas yang dipersekusi di tiga negara tetangga India, yakni Afghanistan, Pakistan dan Bangladesh untuk mendapat kewarganegaraan. Namun hal ini tidak berlaku terhadap muslim.
Bila dilihat dari daftar penduduk nasional yang diperdebatkan, undang-undang itu memicu kekhawatiran sekitar 200 juta Muslim India akan terpinggirkan.
pkp/vlz (AFP)