Kasus flu burung pertama di Jerman ditemukan dekat perbatasan ke Polandia. Seekor angsa putih liar diidentifikasi mengidap patogen virus flu burung H5N8 di negara bagian Brandenburg, hanya beberapa kilometer dari perbatasan ke Polandia. Media di Jerman melaporkan kasusnya, Senin (21/1).
Virus H5N8 yang sangat menular baru-baru ini ditemukan menyebar di beberapa bagian Eropa Timur. Tetapi kasus flu burung ini adalah kasus pertama yang dikonfirmasi di Jerman tahun 2020 ini. Virus flu burung biasanya dibawa oleh burung-burung liar yang bermigrasi, dan dalam beberapa minggu terakhir telah menyebar di Eropa Timur . Puluhan ribu unggas telah dimusnahkan di seluruh Rumania, Belarus, Hongaria, dan Polandia pada bulan Januari saja.
Kasus-kasus tambahan juga telah dikonfirmasi di Slovakia, Republik Ceko dan terbaru dari Ukraina. Virus patogen ini cenderung menyebar pada populasi burung di bulan Desember dan Januari. Ukraina melaporkan penyebaran wabah flu burung di sebuah peternakan di bagian barat-tengah negara itu. Ini adalah wabah pertama yang melanda peternakan dalam hampir tiga tahun ini, kata Organisasi Kesehatan Hewan Dunia, OIE.
Mengutip laporan dari layanan kesehatan hewan Ukraina, OIE yang berbasis di Paris menyatakan virus yang menyebar itu dari tipa H5, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Setengah juta burung dimusnahkan tahun 2017
Pada musim dingin 2016-2017, setengah juta unggas harus dimusnahkan di Jerman setelah penyebaran wabah flu burung jenis H5N1. Itu jadi salah satu kasus wabah hewan terburuk yang pernah ada.
Friedrich Loeffler Institute mengidentifikasi wabah tahun 2017 itu sebagai epidemi terburuk flu burung di Eropa. Jenis flu burung ini biasanya tidak menginfeksi manusia, tetapi beberapa kasus penularan dilaporkan di Jerman pada tahun 2017. Sebagian besar orang yang terinfeksi sebelumnya mengunjungi atau menghabiskan waktu di pasar unggas.
Menurut para ahli, wabah terbaru saat ini mungkin datang ke Eropa melalui burung-burung yang bermigrasi dari Asia Timur.
Virus Corona menyebar di Cina
Sementara itu, Cina kini sedang berusaha mengatasi serangan virus Corona yang menyebabkan gangguan pernafasan akut. Menurut otoritas Cina, penyakit ini telah telah menewaskan sedikitnya 5 orang dan menginfeksi ratusan orang lain, sejak pertama kali terdeteksi Desember 2019.
Virus yang pertama kali teridentifikasi di Wuhan ini telah menyebar ke Beijing dan Shanghai. Kasus-kasus orang terinfeksi virus ini juga sudah dideteksi di luar Cina, seperti di Korea Selatan, Thailand dan Jepang.
Penyebaran virus Corona yang spesifikasinya belum diketahui ini mengkhawatirkan otoritas kesehatan di seluruh dunia, karena terjadi menjelang masa liburan terbesar Cina. Ratusan ribu orang akan berpergian untuk merayakan Tahun Baru Imlek akhir pekan ini.
hp/as (dpa, rtr)