REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Seorang dokter yang menyelidiki wabah virus baru mematikan di pusat kota China mengaku dirinya terinfeksi. Dokter bernama Wang Guangfa ini menjadi bagian dari tim ahli yang awal bulan ini mengunjungi Wuhan, tempat asal virus corona.
Stasiun TV pemerintah melaporkan pada Rabu (22/1) pagi bahwa Wang yang juga menjabat seagai Kepala Departemen Pengobatan Paru di Peking University First Hospital di Beijing ini sedang dalam perawatan isolasi sejak Selasa lantaran diduga terinfeksi virus corona baru.
"Saya terdiagnosa dan kondisi saya baik-baik saja," kata Wang kepada Cable TV Hong Kong pada Selasa, menyampaikan terima kasih atas perhatian masyarakat terhadap dirinya.
Jumlah korban meninggal akibat jenis virus corona yang mirip dengan flu, yang dikonfirmasi oleh pejabat dapat ditularkan ke sesama manusia, bertambah menjadi enam orang hingga Selasa. Jumlah kasus virus corona yang dilaporkan naik menjadi lebih dari 300 kasus. Sementara 15 petugas medis juga ikut terinfeksi.
Wang, yang melakukan penelitian tentang infeksi saluran pernapasan berat (SARS) pada 2003, mengatakan sedang menjalani perawatan medis dan akan segera mendapat suntikan. Ia tak menceritakan bagaimana dirinya dapat terinfeksi virus tersebut.
"Saya tak mau semua orang terlalu memperhatikan kondisi saya," katanya kepada kanal berita tersebut.
Pada 10 Januari Wang mengatakan kepada media pemerintah bahwa wabah virus corona tampaknya terkendali, dengan sebagian besar pasien menunjukkan gejala ringan dan beberapa di antaranya sudah diperbolehkan pulang.
Wang tak dapat dihubungi oleh Reuters.