REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Beberapa jenis hewan Australia yang hidup di habitat tertentu terancam mengalami kepunahan. Hal itu dapat terjadi jika kebakaran hutan terus meluas dan tak terkendali.
Kadal gunung khas Mount Surprise adalah salah satu yang terancam punah. Mount Surprise adalah sebuah wilayah di Queensland yang mengalami kebakaran hutan cukup parah.
"Kadal gunung Mount Surprise adalah satu dari sejumlah spesies yang memiliki penyebaran sangat terbatas. Itu bisa berarti ada risiko besar kepunahan," kata ahli biologi dari Australian National University David Lindenmayer, Rabu (22/1).
Menurut dia, ketika satu spesies tak memiliki penyebaran yang tinggi, risiko kepunahan semakin besar. "Satu peristiwa dapat merobohkannya," ujarnya.
Selain kadal gunung, kebakaran hutan juga mengancam tokek ekor daun dan katak kecil Pugh. Kebakaran telah menghancurkan lebih dari setengah habitat mereka.
Menurut pejabat lingkungan Australia spesies dengan rentang habitat yang lebih luas, seperti burung beo tanah timur, turut menghadapi ancaman kepunahan. Ahli ekologi konservasi dari University of Melbourne Brendan Wintle mengatakan banyak pula hewan yang selamat dari kebakaran, seperti potoroo kaki panjang dan kanguru tikus akan menghadapi ancaman.
"Mereka sekarang sangat terancam karena rubah liar, kucing, dan anjing liar. Predator ini sangat pandai dalam menargetkan area yang telah terbakar atau hampir terbakar, dan mereka tahu hewan-hewan telah meninggalkan tempat berlindung mereka," kata Wintle.
Kebakaran hutan diperkirakan telah menghancurkan 30 persen habitat koala. Lebih dari 47 ribu kilometer persegi habitat koala telah terdampak kebakaran.
Kebakaran hutan Australia telah berlangsung sejak September tahun lalu. Lebih dari 11,2 juta hektare tanah telah hancur terlahap api. Sebanyak 29 orang meninggal akibat kebakaran hutan.
Otoritas Australia memperkirakan kebakaran hutan telah merusak 80 persen ekosistem unik dari setidaknya 49 spesies hewan dan tumbuhan yang terkategori "terancam". Tak keliru jika Pemerintah Australia menyebut kebakaran hutan tersebut sebagai bencana ekologis.