Rabu 22 Jan 2020 19:42 WIB

450 Sekolah Diliburkan di Bangkok Akibat Polusi Udara

Polusi udara di Bangkok mencapai tingkat tidak sehat.

Red: Nur Aini
Lapisan tebal kabut asap kendaraan di Kota Bangkok, Thailand, Senin (20/1). Tingkat polusi di Kota Bangkok meningkat hingga 89 micrograms per meter kubik  di beberapa wilayah Bangkok.
Foto: Sakchai Lalit/AP Photo
Lapisan tebal kabut asap kendaraan di Kota Bangkok, Thailand, Senin (20/1). Tingkat polusi di Kota Bangkok meningkat hingga 89 micrograms per meter kubik di beberapa wilayah Bangkok.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Pemerintah Kota Bangkok, Thailand memerintahkan sekitar 450 sekolah menghentikan kegiatan belajar mengajar pada Rabu (22/1). Hal itu akibat udara di ibu kota Thailand itu terpapar polusi pada tingkat tidak sehat dan cukup membahayakan.

"Para siswa bisa sangat terpapar polusi udara karena mereka banyak melakukan kegiatan luar ruangan, bahkan ketika menunggu bus atau berjalan kaki," ujar Panpimon Jumsook, seorang pengajar di salah satu sekolah.

Baca Juga

Menurut data pencatat kualitas udara AirVisual, paparan partikulat PM 2.5 di udara kota Bangkok mencapai 78,3 mikrogram per meter persegi, sementara angka di atas 35 mikrogram per meter persegi sudah dianggap tidak sehat. Saking kecilnya ukuran polutan ini, PM 2.5 bisa menempel pada debu, jelaga, dan asap sehingga sangat mungkin terhirup dan mengendap di paru-paru serta memasuki aliran darah.

Masih berdasarkan data pada AirVisual, indeks kualitas udara (AQI) kota Bangkok tercatat di atas angka 150, dalam level tidak sehat. Sebagai salah satu kota yang paling banyak dikunjungi, Bangkok tidak terlepas dari masalah asap kendaraan, debu proyek konstruksi, dan gas buang industri. Namun, asap pembakaran sisa tanaman ladang di wilayah pedesaan sekitar juga dianggap berkontribusi terhadap tingkat polusi yang lebih tinggi, khususnya pada musim dingin dan kering.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement