Kamis 23 Jan 2020 08:38 WIB

Saudi Saring Penumpang dari China Terkait Wabah Corona

Wabah virus corona meningkatkan kekhawatiran soal penyebaran infeksi.

Saudi Saring Penumpang dari China Terkait Wabah corona. Bandara Internasional King Abdulaziz baru di Jeddah, Arab Saudi.
Foto: Arabian Business
Saudi Saring Penumpang dari China Terkait Wabah corona. Bandara Internasional King Abdulaziz baru di Jeddah, Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Arab Saudi mulai melakukan penyaringan terhadap penumpang dari China dan mengambil sejumlah langkah pencegahan lainnya menyusul wabah virus corona baru di China, Rabu (22/1). Jumlah korban meninggal akibat virus baru yang mirip dengan flu China bertambah menjadi 17 hingga Rabu dengan lebih dari 540 kasus terkonfirmasi. Hal itu meningkatkan kekhawatiran soal penyebaran infeksi yang diduga berasal dari satwa liar yang diperjualbelikan secara ilegal.

Virus yang pertama kali muncul di pusat kota Wuhan, China dan dapat ditularkan ke sesama manusia, juga dilaporkan di berbagai negara, seperti Thailand, Jepang dan Korea Selatan. Hal ini menambah kekhawatiran tentang penyebaran virus melalui perjalanan udara internasional.

Baca Juga

Amerika Serikat melaporkan kasus pertamanya pada Selasa dari seorang warga AS usai berkunjung ke Wuhan. Kementerian Kesehatan Arab Saudi melalui Twitter sedang berkoordinasi dengan regulator penerbangan sipil negara tersebut guna mengevaluasi penumpang yang tiba dengan penerbangan langsung dan tidak langsung dari China.

Saudi juga mengimbau masyarakat yang bepergian ke kota-kota yang terdampak virus agar menjauhi pasar dan satwa mati dan yang masih hidup. Kementerian Kesehatan Bahrain juga sedang berkoordinasi dengan bandara utama negara tersebut untuk memulai langkah pencegahan, menurut laporan media pemerintah, Rabu.

Laporan Kantor Berita Bahrain tidak mengungkapkan tindakan apa yang bakal diambil namun menyebutkan telah meningkatkan langkah pencegahan untuk mewaspadai wabah tersebut. Tidak ada dugaan kasus virus corona di Bahrain.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement