REPUBLIKA.CO.ID, DAVOS -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saud menilai tuduhan kepada putra mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman telah terlibat dalam komplotan untuk meretas telepon pendiri Amazon Jeff Bezos adalah hal konyol.
"Saya pikir absurd adalah kata yang tepat. Gagasan bahwa putra mahkota akan meretas telepon Jeff Bezos benar-benar konyol," kata Pangeran Faisal di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos.
Pangeran Faisal mengatakan, tidak khawatir bahwa tuduhan peretasan akan mengguncang kepercayaan investor di Saudi. "Kami sangat senang dengan aliran investasi kami. Jika ada kekhawatiran oleh beberapa orang, kami akan mencoba mengatasinya," kata Pangeran Faisal.
Dua pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan ada cukup bukti yang menunjukkan bahwa Saudi telah meretas telepon Bezos. Pangeran Faisal mengatakan kerajaan akan menyelidiki itu dengan bukti yang mendukung klaim tersebut.
Mereka menemukan laporan forensik yang dapat dipercaya dari tim keamanan Bezos. Telepon Bezos kemungkinan diretas melalui video yang disusupi peretas. Video tersebut dikirim dari akun WhatsApp milik putra mahkota Saudi Mohammed bin Salman.
Laporan oleh FTI Consulting menyimpulkan sejumlah besar data mulai terpindah dari ponsel Bezos sekitar sebulan. Kondisi itu terjadi setelah video dibagikan kepadanya pada pertengahan 2018.
Tim keamanan Bezos mulai menyelidiki peretasan telepon setelah pesan teks antara dia dan seorang mantan pembawa acara televisi terungkap. Pemerintah Saudi mengatakan tidak ada hubungannya dengan pelaporan itu.