REPUBLIKA.CO.ID, OSLO -- Perdana Menteri Norwegia Erna Solberg menunjuk anggota parlemen dari Partai Konservatif, Tina Bru sebagai Menteri Energi dan Perminyakan yang baru. Kabar ini dilaporkan oleh surat kabar Dagens Naeringsliv dan stasiun televisi NRK.
Pada Kamis (23/1), Bru belum dapat dimintai komentar. Jika benar, maka Bru yang berusia 33 tahun akan mengawasi industri minyak terbesar di Eropa.
Produksi minyak mentah Norwegia diperkirakan akan tumbuh dalam beberapa tahun. Progress Party yang berasal dari sayap kanan munduh dari pemerintahan pada Senin (20/1) lalu.
Kabinet Norwegia memutuskan untuk membantu perempuan yang diduga terlibat dengan jaringan ISIS pulang ke Norwegia. Sehingga beberapa jabatan di pemerintah kosong.
Bru mulai menjabat sebagai anggota komite lingkungan dan energi parlemen Norwegia pada 2018 lalu. Ia turut menyakinkan pemerintah yang dikuasai konservatif menggunakan anggaran kekayaan negara sebesar 1,1 triliun dolar AS untuk diinvestasikan ke proyek-proyek energi terbarukan yang tidak terdaftar seperti taman energi surya dan ladang angin.
"Ini akan berkontribusi dalam mengubah masyarakat menjadi masyarakat rendah karbon, yang mana harus terjadi di seluruh dunia bila kami ingin meraih target perubahan iklim," kata Bru saat itu.
Di parlemen Norwegia, Bru mewakili kabupaten Rogaland. Rogaland adalah kawasan industri minyak dan gas alam, termasuk kawasan perusahaan milik negara, Equinor.