Jumat 24 Jan 2020 08:44 WIB

WHO Belum Tetapkan Korona Sebagai Keadaan Darurat Global

WHO menyimpulkan bahwa wabah corona belum menjadi keadaan darurat global.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya
Foto: Alex PlavevskiEPA-EFE
Penumpang menunjukkan gambar ilustrasi coronavirus pada ponselnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut bahwa virus corona jenis baru yang telah menewaskan 18 orang di Cina dan menginfeksi sekitar 650 orang secara global sebagai keadaan darurat di Cina. WHO mengumumkan hal itu pada Kamis (23/1) waktu setempat, setelah melakukan pertemuan untuk mengevaluasi status virus corona Cina.

Komite yang terdiri dari 16 ahli independen telah menyimpulkan bahwa wabah corona belum menjadi keadaan darurat global. Meski demikian, kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan, keputusan itu tidak boleh diambil sebagai tanda bahwa WHO tidak menganggap situasinya serius.

“Jangan salah, meskipun ini darurat di Cina. Ini belum menjadi darurat kesehatan global,” kata Tedros, dilansir Reuters, Jumat (24/1).

Sementara itu Peter Piot, seorang profesor kesehatan global dan direktur London School of Hygiene and Tropical Medicine, menilai wabah itu berada pada fase kritis. Karenanya menurut dia, semua ahli dan otoritas global wajib menaruh perhatian yang intensif untuk menghentikan penyebaran virus corona jenis baru ini.

"Terlepas dari keputusan untuk tidak menyatakan ini sebagai kondisi darurat kesehatan masyarakat global, namun kolaborasi internasional yang intensif didukung sumber daya yang memadai akan sangat penting untuk menghentikan wabah ini di jalurnya," kata Piot.

Mengacu pada data dari Cina, Kepala Program Kedaruratan Kesehatan WHO, Michael Ryan mengatakan, hampir tiga perempat dari kasus tersebut terjadi pada orang berusia di atas 40 tahun dengan sekitar 40 persen pasien memiliki kondisi kesehatan yang mendasarinya.

Sejauh ini, Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi terdapat sekitar 650 kasus virus corona. Sementara jumlah kematian akibat virus bertambah menjadi 18 di Cina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement