Jumat 24 Jan 2020 09:07 WIB

Korban Meninggal Virus Korona China Naik Jadi 25 Orang

WHO menyatakan virus corona belum menjadi darurat dunia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
Korban Meninggal Virus Corona China Naik Jadi 25 Orang. Pekerja di Wuhan Medical Treatment Center di Wuhan, China dimana sejumlah pasien terinfeksi virus corona dirawat. . (AP Photo/Dake Kang)
Foto: Dave Kang/AP
Korban Meninggal Virus Corona China Naik Jadi 25 Orang. Pekerja di Wuhan Medical Treatment Center di Wuhan, China dimana sejumlah pasien terinfeksi virus corona dirawat. . (AP Photo/Dake Kang)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Komisi Kesehatan Nasional China mencatat, 25 kematian akibat virus corona jenis baru hingga Jumat (24/1). China juga mengonfirmasi 830 kasus pasien yang terinfeksi virus mirip SARS tersebut.

Sebanyak 1.072 orang diduga juga telah terjangkiti virus mematikan ini. Virus yang mulai muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China mulai mennyebar di kota-kota besar lainnya dengan penduduk padat, termasuk Beijing, Shanghai, sampai Hong Kong.

Baca Juga

Kasus penyebaran virus ini juga telah dikonfirmasi menyebar ke Singapura, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Amerika Serikat, serta yang terbaru pekerja India di Arab Saudi. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Rabu lalu menyatakan, wabah tersebut darurat China, belum menjadi darurat dunia.

Komisi Kesehatan Nasional China mengatakan, jumlah korban meninggal direvisi menyusul delapan kematian baru pada Kamis. Sebanyak 259 kasus baru dilaporkan di seluruh wilayah China.

"Totalnya 830 kasus virus corona terkonfirmasi, 177 orang dalam kondisi serius, dan 34 orang sudah dalam pemulihan dan sudah dipulangkan," kata Komisi tersebut dilansir Channel News Asia, Jumat.

Sejumlah kota di China terisolasi. Wuhan yang memiliki populasi 11 juta penduduk telah menangguhkan banyak layanan transportasi. Beberapa jam pagi ini, kota tetangga Wuhan, Huanggang melaporkan kasus yang sama.

"Isolasi 11 juta orang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah kesehatan masyarakat," ujar Perwakilan WHO di Beijing, Gauden Galea.

Jenis virus yang sebelumnya tak dikenal ini diyakini muncul dari satwa liar yang diperdagangkan secara ilegal di pasar hewan di Wuhan. Virus diketahui merupakan varian baru peyebab sejenis SARS.

Kini virus itu bisa menular antarmanusia. Tidak ada vaksin untuk virus itu yang dapat menyebar melalui transmisi pernapasan. Gejalanya meliputi demam, sulit bernapas, dan batuk

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement