Jumat 24 Jan 2020 10:05 WIB

PM Singapura: Kami Siap Hadapi Virus Corona Baru

Lee mengatakan Singapura siap secara psikologis dan operasional tanggapi corona.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Ani Nursalikah
PM Singapura: Kami Siap Hadapi Virus Corona Baru. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.
Foto: Antara/ICom/AM IMF-WBG/Afriadi Hikmal
PM Singapura: Kami Siap Hadapi Virus Corona Baru. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong megatakan, pemerintahnya sangat siap menghadapi wabah virus corona baru bahkan sejak virus Sindrom Pernapasan Akut (SARS) muncul. Satu orang di Singapura dikonfirmasi terjangkit virus baru ini.

"Kami telah mempersiapkan ini sejak SARS," ujar Lee saat pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss dikutip Channel News Asia, Jumat (24/1).

Baca Juga

Lee mengatakan, pemerintah Singapura siap melakukan tinjauan menyeluruh terkait penyebaran virus ini. "Setelah SARS, kami melakukan tinjauan menyeluruh terhadap fasilitas yang kami miliki, infrastruktur, rumah sakit, bangsal isolasi, dan pengujian ilmiah. Saya pikir, kami jauh lebih siap sekarang," ujar Lee.

Menteri Kesehatan Singapura sebelumnya telah mengumumkan kasus pertama virus corona di Singapura terjangkit kepada pria China 66 tahun. Warga Wuhan itu tiba di Singapura bersama keluarganya pada 20 Januari lalu yang terbang dari Guangzhou. Kini, dia berada dalam isolasi di Singapore General Hospital dan dalam kondisi stabil.

"Sains telah membuat banyak kemajuan sejak SARS, jadi kali ini dengan virus corona baru, para ilmuwan dapat mengidentifikasi dan mengurutkannya lebih cepat daripada yang terjadi dengan SARS, dan berbagi informasi dengan negara lain dengan cara yang jauh lebih cepat," ujar Lee.

Lee mengatakan China juga telah membuat kemajuan dalam menangani keadaan darurat kesehatat masyarakat seperti ini. "Mereka kini mengerti berpura-pura tidak ada yang salah, bukanlah hal yang benar untuk dilakukan. Semakin terbuka mereka, semakin efektif mereka dalam menghadapinya dan semakin baik mereka dapat bekerja sama dengan negara lain," katanya.

Lee juga mengatakan, Singapura harus siap secara psikologis dan operasional untuk menanggapi wabah virus ini. "Sepertinya virus ini tidak mematikan seperti SARS, tetapi kita tidak tahu. Itu bisa bermutasi. Kami harus siap seperti yang kami bisa," ujarnya.

Komite antarmenteri yang diketuai Menteri Kesehatan Singapura telah bekerja dengan berbagai lembaga di sana untuk merespons secara terkoordinasi menyoal virus ini. Lee mengatakan pemerintahnya melakukan apa yang perlu dilakukan. Dia juga memperingatkan warganya mengambil tindakan pencegahan tanpa perlu panik.

Hingga Jumat (24/1), Komisi Kesehatan Nasional China mencatat, 25 kematian akibat virus corona jenis baru. China juga mengonfirmasi 830 kasus pasien yang terinfeksi. Sebanyak 1.072 diduga juga telah terjangkiti virus mematikan ini.

Virus yang mulai muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China mulai menyebar di kota-kota besar lainnya dengan penduduk padat, termasuk Beijing, Shanghai, sampai Hong Kong. Kasus penyebaran virus ini juga telah dikonfirmasi menyebar ke Singapura, Jepang, Thailand, Korea Selatan, Taiwan, Vietnam, Amerika Serikat, serta yang terbaru pekerja India di Arab Saudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement