Jumat 24 Jan 2020 15:26 WIB

China Bangun Rumah Sakit untuk Tangani Virus Corona

Rumah sakit dengan kapasitas seribu ranjang sedang dipercepat pembangunannya.

Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan dengan pakaian hazmat saat merawat pasien virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1).
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Handout via REUTERS
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan dengan pakaian hazmat saat merawat pasien virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kota Wuhan di China mempercepat pembangunan rumah sakit baru berkapasitas 1.000 ranjang. Pembangunan rumah sakit ini untuk merawat pasien yang terjangkit virus corona tipe baru, dan memobilisasi alat-alat berat agar RS tersebut siap pekan depan.

Virus itu telah menewaskan 25 orang dan menginfeksi 800 lainnya.  Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan situasi darurat namun bukan pada level internasional.

Baca Juga

Sebagian besar kasus ditemukan di pusat Kota Wuhan di China, yang diyakini sebagai tempat virus itu berasal pada akhir tahun lalu. Rumah sakit baru sedang dibangun di sekitar kompleks yang sejatinya diperuntukkan bagi rekreasi pekerja lokal.

Rumah sakit terletak di taman di tepi danau pinggiran kota. Bangunan yang akan memiliki 1.000 ranjang tengah disiapkan.

Mesin-mesin bangunan, termasuk 35 alat penggali dan 10 buldoser, tiba di lokasi pada Kamis (23/1) malam, untuk menyiapkan fasilitas baru pada Senin (27/1).

"Pembangunan proyek ini adalah untuk mengatasi kekurangan sumber daya medis yang ada," kata laporan itu.

Pembangunan rumah sakit itu mengacu pada pengalaman Beijing pada 2003, ketika kota itu berjuang melawan Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS). Sebanyak 774 orang meninggal dalam epidemi SARS, yang mencapai hampir 30 negara.

Pada saat itu, Beijing membangun rumah sakit Xiaotangshan di pinggiran utara hanya dalam waktu seminggu. Dalam waktu dua bulan, rumah sakit itu merawat seperlima dari semua pasien SARS di negara itu, kata Harian Changjiang.

"Itu menciptakan keajaiban dalam sejarah ilmu kedokteran," tambah surat kabar itu.

Rumah sakit Beijing, dibangun oleh 7.000 pekerja, pada awalnya dirancang hanya untuk membawa pasien dalam proses pemulihan dari SARS untuk mengurangi beban pada rumah sakit lain. Pada akhirnya rumah sakit itu merawat hampir 700 pasien SARS.

sumber : antara/reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement