Sabtu 25 Jan 2020 01:15 WIB

Bekas Kamar Pasien Virus Corona Didisinfeksi di Singapura

Pekerja hotel yang kontak dengan pasien corona di Singapura juga dikarantina.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan dengan pakaian hazmat saat merawat pasien virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1). Virus corona sudah merebak ke berbagai negara termasuk Singapura.
Foto: The Central Hospital of Wuhan via Weibo/Handout via REUTERS
Petugas Kesehatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan dengan pakaian hazmat saat merawat pasien virus corona di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Kamis (23/1). Virus corona sudah merebak ke berbagai negara termasuk Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Kamar hotel di Shangri-La Rasa Sentosa Resort & Spa yang pernah ditempati oleh pasien pertama yang positif terjangkit virus corona didesinfeksi dan dibersihkan secara menyeluruh. Wakil Presiden Eksekutif Untuk Operasi di Asia Tenggara dan Australasia Shangri-La, Josef Dolp mengatakan, tamu yang terjangkit virus corona itu masuk hotel dengan keluarganya sejak 20 Januari 2020.

Dua hari kemudian pada Rabu (22/1), tamu tersebut memberi tahu staf bahwa dirinya sedang tidak sehat. "Kamar-kamar yang pernah ditinggali para tamu benar-benar didisinfeksi dan dibersihkan setelah para tamu keluar hotel dan kamarnya ditutup," kata Josef dilansir dari Channel News Asia, Jumat (24/1).

Baca Juga

Sementara itu, empat karyawan hotel juga ikut dikarantina. Josef menyampaikan, orang yang pergi ke kamar untuk membersihkan kamar dan orang-orang yang berinteraksi dengan tamu hotel itu dikarantina. Pihak hotel telah meminta mereka untuk tinggal di rumah dan menunggu hasilnya.

Dia menambahkan, para pekerja itu sekarang akan dipantau dan dirawat oleh pemerintah.

Sebelumnya, Grup Shangri-La telah melakukan beberapa upaya untuk mengantisipasi kemungkinan wabah virus corona tersebar di hotel-hotelnya. Salah satu upayanya meningkatkan kebersihan dan memperbanyak jadwal bersih-bersih.

"Bagi kami, yang paling penting adalah keselamatan dan keamanan tamu-tamu terjaga. Kami sangat peduli dengan pelanggan kami dan kami ingin memastikan kami mengikuti prosedur," ujar Josef.

Pada Kamis (23/1), pemerintah Singapura mengumumkan kasus pertama yang positif terjangkit virus corona. Sekarang virus tersebut telah membuat ratusan orang sakit dan menewaskan sedikitnya 25 orang di China. Kementerian Kesehatan Singapura menyatakan bahwa pasien pertama yang positif terjangkit virus itu adalah pria China berusia 66 tahun.

Dia berasal dari Wuhan, Cina yang tiba di Singapura bersama keluarganya pada 20 Januari 2020. Dia terbang dari Guangzhou melalui penerbangan Southern China CZ351. Pria ini sekarang berada di ruang isolasi di Singapore General Hospital dan dalam kondisi stabil.

Putranya yang berusia 37 tahun diduga terjangkit virus corona seperti ayahnya. Sementara, delapan teman seperjalanan mereka telah meninggalkan Singapura. Untuk itu, pihak berwenang dari negara yang mereka tujuan telah diberi tahu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement