REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Prancis berencana untuk mengevakuasi warganya dari kota Wuhan di Cina, pusat epidemi virus corona yang mematikan. Sebuah pernyataan di laman web resmi konsulat Prancis di Wuhan mengatakan bahwa Prancis sedang mempertimbangkan dan menyiapkan layanan bis yang memungkinkan warga Prancis, pasangan dan anak-anak mereka meninggalkan Wuhan.
Kementerian Luar Negeri Perancis pada Sabtu (25/1) mengatakan telah membuat saluran telepon darurat. Pada Sabtu, seorang pejabat yang menjawab saluran itu mengatakan bahwa rincian angkutan bus masih dikerjakan. Tetapi rencananya adalah membawa warga Prancis yang terperangkap di Wuhan ke kota lain di Cina, tempat mereka akan menjalani karantina 14 hari sebelum diizinkan untuk pindah lagi, dilansir di France24, Ahad (26/1).
"Mulai Ahad, tim medis akan berada di bandara Perancis, terutama Paris Charles de Gaulle, untuk membantu penumpang yang datang dari berbagai kota di Cina dengan pertanyaan, kekhawatiran atau kebutuhan medis," kata kepala kesehatan Salomon.
Virus corona disebut sudah sampai ke Prancis. Dua pasien di Rumah Sakit Bichat-Claude Bernard Paris adalah pasangan dari Wuhan, di mana virus penyakit pernapasan pertama kali terdeteksi di Prancis. Pria berusia 31 tahun dan wanita berusia 30 tahun itu tiba di Perancis pada 18 Januari tanpa gejala, tetapi salah satunya mengalami gejala pada hari berikutnya dan pasangannya segera menyusul.