REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan enggan mencabut sanksi terhadap Iran untuk melakukan negosiasi. Hal itu merespons pernyataan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif.
"Menteri Luar Negeri Iran mengatakan ingin bernegosiasi dengan AS, tapi ingin sanksi dihapus. Tidak, terima kasih!" kata Trump melalui akun Twitter pribadinya pada Sabtu (25/1).
Javad Zarif pun merespons cicitan Trump melalui akun Twitter-nya. "Trump lebih baik disarankan untuk mendasarkan komentar dan keputusan kebijakan luar negerinya pada fakta daripada berita utama Fox News atau penerjemah Farsi-nya," ujar Zarif.
Dalam cicitan tersebut, Zarif turut mengunggah kutipan wawancaranya dengan surat kabar Jerman Der Spiegel yang diterbitkan pada Jumat (24/1). Zarif menerangkan bahwa pemerintahan Trump dapat memperbaiki kesalahan masa lalunya, mencabut sanksi, kemudian kembali ke meja negosiasi.
Iranian Foreign Minister says Iran wants to negotiate with The United States, but wants sanctions removed. @FoxNews @OANN No Thanks!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) January 26, 2020
Iran, kata Zarif, masih berada di meja perundingan. Namun AS yang justru mencampakkan negosiasi tersebut. "AS telah menimbulkan luka yang besar bagi rakyat Iran. Akan tiba harinya mereka harus menebusnya," ujar Zarif dalam wawancara tersebut.
Hubungan Iran dan AS meruncing sejak terbunuhnya komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani. Washington membunuh tokoh militer Iran itu di Bandara Internasional Baghdad, Irak, pada 3 Januari lalu.
Selain akibat peristiwa itu, kedua negara juga berselisih akibat kesepakatan nuklir 2015 atau Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA). Trump telah menarik AS dari kesepakatan itu pada Mei 2018. Dia kemudian menerapkan kembali sanksi ekonomi berlapis terhadap Teheran.
Trump menghendaki agar JCPOA dinegosiasikan ulang. Sebab dalam kesepakatan saat ini tak diatur tentang aktivitas pengujian rudal dan peran Iran dalam konflik di kawasan. Iran telah menolak mematuhi permintaan Trump.
Jika memang ingin bernegosiasi, Iran meminta AS mencabut sanksi ekonominya terlebih dulu.