Ahad 26 Jan 2020 20:01 WIB

Virus Corona Dikhawatirkan Semakin Menguat

Virus telah menyebar ke kota-kota besar China dan negara lain.

Rep: Santi Sophia/ Red: Teguh Firmansyah
 Warga berbelanja dengan mengenakan masker di sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020).   Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.
Foto: Chinatopix via AP
Warga berbelanja dengan mengenakan masker di sebuah supermarket di kota Wuhan, Sabtu (25/1/2020). Pemerintah China mengisolasi Kota Wuhan sebagai pusat penyebaran virus Corona yang telah menginfeksi sekitar ratusan warga Wuhan dan menewaskan puluhan lainnya.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Penyebaran virus Corona baru dinilai semakin menguat dan infeksi dapat terus meningkat. Komisi Kesehatan Nasional Cina mengonfirmasi hampir 2.000 orang di China terinfeksi dan 56 orang tewas oleh penyakit ini.

Sejumlah kasus telah dilaporkan di luar China, termasuk di Thailand, Australia, Amerika Serikat dan Prancis, dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia berlomba untuk mencegah pandemi.

Baca Juga

Seperti dikutip laman Reuters, Ahad (26/1), Coronavirus yang baru diidentifikasi telah menciptakan peringatan global karena masih banyak yang tidak diketahui tentang wabah tersebut, seperti seberapa berbahaya dan betapa mudahnya menyebar antar manusia. Virus dapat menyebabkan pneumonia yang bisa mematikan.

Menteri Komisi Kesehatan Nasional Cina, Ma Xiaowei mengatakan periode inkubasi untuk virus dapat berkisar dari satu hingga 14 hari. Virus ini menular selama inkubasi, yang tidak terjadi pada Sindrom Pernafasan Akut Parah (SARS).

SARS adalah virus Corona yang berasal dari China dan menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia pada tahun 2002 dan 2003.

"Menurut informasi klinis baru-baru ini, kemampuan virus untuk menyebar tampaknya semakin kuat," kata Ma dalam sebuah pengarahan di media massa pada hari kedua liburan Tahun Baru Imlek.

photo
Puluhan alat berat beroperasi untuk membangun rumah sakit lapangan bagi korban Coronavirus di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Dia menambahkan bahwa pengetahuan tentang virus ini memang terbatas. Upaya penahanan, yang sejauh ini termasuk transportasi dan trotoar perjalanan dan pembatalan acara besar akan diintensifkan.

Virus yang diyakini mulai mewabah akhir tahun lalu di pusat kota Wuhan di China, tempat banyak orang menjual satwa liar secara ilegal, kini telah menyebar ke kota-kota termasuk Beijing dan Shanghai. Hong Kong memiliki enam kasus yang dikonfirmasi.

Presiden Xi Jinping mengatakan dalam pertemuan politbiro, bahwa China sedang menghadapi "situasi gawat".

China juga telah mengumumkan larangan penjualan satwa liar di pasar, restoran, dan platform niaga elektronik secara nasional. Hewan liar ataupun yang sudah dikemas bersama di pasar Cina dianggap sebagai inkubator bagi virus untuk berevolusi dan melompati penghalang spesies bagi manusia.

Ular, burung merak, buaya dan spesies lain juga dapat ditemukan untuk dijual melalui Taobao, situs web biaga elektronik yang dikelola oleh Alibaba.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan akan memindahkan personel di konsulatnya di Wuhan ke Amerika Serikat dan akan menawarkan sejumlah kursi terbatas kepada warga negara AS dalam penerbangan 28 Januari ke San Francisco.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pun menyatakan bahwa pemerintah bekerja sama dengan pemerintah Cina untuk mengatur penerbangan charter bagi setiap warga negara Jepang yang ingin keluar dari Wuhan.

Organisasi Kesehatan Dunia, pekan ini berhenti menyebut wabah sebagai darurat kesehatan global, tetapi beberapa pakar kesehatan mempertanyakan apakah China dapat terus menahan epidemi ini.

Cina baru saja mengonfirmasi 1.975 kasus pasien yang terinfeksi dengan virus Corona baru pada 25 Januari. Sementara jumlah kematian akibat virus telah meningkat menjadi 56, menurut siaran CCTV negara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement