REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam perjalanan ke Beijing untuk membahas wabah virus corona dengan para pejabat China dan pakar kesehatan.
Dalam sebuah tweet, Ahad (26/1), Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan ia ingin memperkuat kemitraan WHO dengan China dalam memberikan perlindungan lebih lanjut atas wabah. Pemerintah China mengatakan virus itu telah menginfeksi 2.051 orang dan menewaskan 56 orang.
WHO yang berbasis di Jenewa juga mengatakan bahwa para editor jurnal ilmiah besar telah setuju untuk berbagi makalah tentang virus corona baru dengannya sebelum dipublikasikan, dengan persetujuan penulis. Menurutnya, hal itu akan membantu menginformasikan penilaian dan panduannya.
Sementara itu, studi dari jurnal kesehatan The Lancet yang diterbitkan Jumat (25/1) telah menimbulkan kekhawatiran baru karena menyebut orang yang terinfeksi diperkirakan dapat menyebarkan virus corona, meskipun tidak memiliki gejala seperti flu. Saat ini para peneliti di China, AS, dan Inggris tengah mencari vaksin untuk virus tersebut. Meskipun mereka menyatakan bahwa saat vaksin ditemukan, perlu waktu berbulan-bulan untuk mengujinya dan memastikan vaksin tersebut dapat mengantisipasi penyebaran virus.