REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat (AFAD) Turki mencatat korban jiwa gempa bumi yang melanda Provinsi Elazig bertambah menjadi 38. Gempa Jumat lalu bermagnitudo 6,8 juga melukai 1.607 orang.
Dilansir laman Anadolu Agency, gempa meruntuhkan banyak bangunan. AFAD mencatat sebanyak 844 gempa susulan terjadi setelah gempa kuat muncul. Negara-negara tetangga seperti Suriah hingga Iran juga mengalami getaran gempa itu.
Dari 1.607 orang yang terluka, 1.515 telah dipulangkan dari rumah sakit. Sebanyak 45 orang yang terjebak di bawah puing-puing rumah dan bangunan telah diselamatkan. AFAD mengatakan pekerjaan penyelamatan berlanjut di wilayah terdampak dengan lebih dari 3.800 personel, ratusan kendaraan, dan 22 anjing pelacak.
AFAD mendesak para warga untuk tidak kembali ke gedung-gedung yang rusak karena bangunan seperti itu berpotensi ambrol. Badan tersebut mengatakan pihak berwenang telah mencatat ada 645 gedung yang rusak parah dan 76 lainnya runtuh di dua provinsi.
Presiden Tayyip Erdogan menyatakan rumah-rumah dengan kerangka baja akan segera dibangun di wilayah itu bagi para warga yang kehilangan tempat tinggal. Turki dalam sejarahnya telah beberapa kali dihantam gempa hebat.
Pada Agustus 1999, lebih dari 17 ribu orang tewas ketika gempa berkekuatan 7,6 magnitudo mengguncang Izmit, kota di sebelah tenggara Istanbul. Pada 2011, gempa bumi di Kota Van di Turki timur menewaskan lebih dari 500 orang.