Senin 27 Jan 2020 15:51 WIB

China Konfirmasi 81 Orang Meninggal Akibat Virus Corona

Pemerintah China mengkonfirmasi 81 kematian dan 2.761 kasus infeksi virus corona baru

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Pemerintah China mengkonfirmasi 81 kematian dan 2.761 kasus infeksi virus corona baru.
Foto: chinatopix via AP
Pemerintah China mengkonfirmasi 81 kematian dan 2.761 kasus infeksi virus corona baru.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING — Pemerintah China mengkonfirmasi 81 kematian dan 2.761 kasus infeksi virus corona baru yang berasal dari Wuhan. Libur Tahun Baru Imlek juga diumumkan untuk diperpanjang hingga 2 Februari. Masa libur tiga hari lebih panjang dibandingkan jadwal yang ditetapkan sebelumnya yakni pada 30 Januari.

Jumlah kasus terkait virus corona baru yang dikonfirmasi di China telah meningkat sekitar 30 persen. Perusahaan-perusahaan di negara itu juga telah menutup kegiatan untuk sementara waktu. Sebagian perusahaan meminta stafnya bekerja dari rumah untuk mengekang penyebaran virus ini.

Baca Juga

Hampir setengah dari infeksi virus corona baru terjadi di Hubei, provinsi di mana Wuhan berada. Para pejabat kesehatan China mengatakan jumlah kematian akibat virus yang memunculkan gejala mirip flu ini di provinsi tersebut bertambah menjadi 76 dari 56.

Ada lima kematian akibat virus corona baru di daerah lainnya di China yang dilaporkan. Salah satunya adalah Hainan. Provinsi di selatan Negeri Tirai Bambu itu mengonfirmasi satu kematian pertama pada Senin (27/1).

Hong Kong, salah satu kota administratif China melaporkan delapan kasus virus corona baru. Di sana, larangan untuk memasuki kota bagi orang-orang yang telah mengunjungi Hubei dalam 14 hari terakhir diberlakukan, namun tidak termasuk bagi warga asli.

Sejumlah kasus terbatas terkait virus corona juga telah dikonfimasi di lebih dari 10 negara. Seluruhnya dilaporkan berasal dari orang-orang yang mengunjungi atau datang dari Wuhan.

Meski demikian, belum ada kematian yang dilaporkan akibat virus corona di luar China. Di antara wilayah Asia yang melaporkan adanya infeksi virus tersebut adalah Thailand dengan jumlah delapan kasus, Makau lima kasus, kemudian Jepang, Malaysia, dan Singapura total empat kasus. Korea Selatan (Korsel) dan Taiwan tiga kasus, Vietnam dua kasus, dan Nepal satu kasus.

Virus corona baru juga dilaporkan telah mencapai Oceania, dengan adanya konfirmasi lima kasus infeksi virus ini di Australia. Selanjutnya ada Amerika Serikat (AS) yang melaporkan tiga kasus dan jumlah yang ditemukan di Prancis.

Kecemasan atas wabah virus baru korona di China terus bermunculan, seiring jumlah kasus yang dikonfirmasi terjadi di sejumlah negara lainnya. Bahkan, surat kabar The Sun mengutip komentar para ahli yang menyatakan kekhawatian bahwa virus ini bisa terus meluas dan membuat potensi mematikan, seperti wabah flu Spanyol yang menewaskan 50 juta orang pada 1918.

Sejak Desember 2019, virus misterius yang kemudian diketahui berasal dari virus corona menyebabkan puluhan orang di Wuhan mengalami pneumonia.  Berdasarkan sampel virus yang diambil dari pasien dan dianalisis di laboratorium, pejabat China dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyimpulkan bahwa infeksi paru-paru yang muncul pertama kali di Wuhan berasal dari virus corona.

Virus corona merupakan keluarga besar virus. Tetapi hanya enam yang selama ini diketahui menginfeksi manusia. Sebelumnya, SARS atau sindrom pernapasan akut parah yang disebabkan oleh coronavirus menewaskan 774 dari 8.098 orang yang terinfeksi. Wabah tersebut pertama kali menyebar di China pada 2002.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement