Senin 27 Jan 2020 16:41 WIB

Tak Hanya UEA, Saudi pun Tertarik Investasi di Ibu Kota Baru

Rencana investasi Saudi di ibu kota baru akan dibahas lebih lanjut.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Nashih Nashrullah
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Athagafi menemui Wakil Presiden Ma
Foto: Dok Setwapres
Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia Esam A. Abid Athagafi menemui Wakil Presiden Ma

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Duta Besar Kerajaan Arab Saudi untuk Indonesia, Esam A Abid Athagafi, mengungkapkan ketertarikan Arab Saudi dalam berinvestasi di pembangunan ibu kota baru di wilayah Kalimantan Timur. Hal itu disampaikan Esam usai menemui Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Senin (27/1).  

Esam mengatakan, saat ini sudah ada Dewan Tinggi untuk meningkatkan hubungan bilateral Indonesia dan Arab Saudi dalam hal investasi, pariwisata, ekonomi hingga sosial, dan budaya. Nantinya, Dewan Tinggi tersebut yang akan melakukan pertemuan dalam waktu dekat dan membahas peluang investasi-investasi Arab ke Indonesia. 

Baca Juga

"Salah satu prioritas utama yang termasuk di antaranya adalah investasi di ibu kota baru yang akan dibahas oleh majelis tersebut dalam pertemuan pertamanya nanti," ujar Esam di Kantor Wapres, Jakarta, Senin (27/1).  

Namun, Esam belum dapat memastikan nilai investasi yang diinginkan Arab dalam proyek di ibu kota baru. Saat ini, Arab masih meninjau proyek-proyek yang ada. "Belum-belum," ujar Esam. 

Sedangkan, untuk investasi secara umum, Esam mengatakan, nantinya kerja sama investasinya bersifat dua arah antara Arab Saudi dan Indonesia. 

Tak hanya di Saudi ke Indonesia, tetapi juga investasi akan mengundang perusahaan-perusahaan besar Indonesia ke Arab Saudi. Adapun Dewan Tinggi yang dimaksud Esam adalah Dewan yang secara khusus membahas peningkatan kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi. Nantinya, dewan tersebut akan diiisi pejabat tinggi dari kedua negara. 

"Kita telah memasuki tahap yang terakhir dari Dewan Tinggi Hubungan Bilateral Indonesia dan Saudi yang mana nanti keanggotannya adalah pejabat tinggi dari kedua negara yg tugas utamanya untuk meningkatkan hubungan kedua negara di antaranya dalam hal investasi, pariwisata, dan kerja sama ekonomi dan kerja sama sosial budaya lainnya," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement