REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Pemerintah Turki mendesak warganya tak melakukan perjalanan ke China. Hal itu terkait dengan mewabahnya virus corona di negara tersebut.
"Sangat direkomendasikan bahwa warga negara kami tidak melakukan perjalanan ke China, kecuali jika diperlukan. Dan jika mereka bepergian ke sana, mereka harus menjauh dari daerah di mana kasus (virus corona) terlihat, terutama di Provinsi Hubei," kata Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki pada Senin (27/1), dikutip laman Anadolu Agency.
Sementara, bagi warga Turki yang kini tinggal di China, mereka diimbau melakukan tindakan pencegahan kesehatan. Kemenlu Turki pun meminta mereka mengikuti dengan cermat pernyataan dari kedutaan besar di Beijing, konsulat di Hong Kong, Shanghai, Guangzhou, dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Jumlah pengidap virus korona di China terus meningkat signifikan. Hingga Senin lalu, otoritas kesehatan Cina mencatat setidaknya terdapat 4.515 kasus. Jumlah itu naik dari sebelumnya 2.835 kasus.
Jumlah korban meninggal pun bertambah menjadi 106 orang. Sebelumnya korban jiwa akibat virus korona adalah 81 orang.
Virus korona telah menyebar ke sejumlah negara di Asia, Eropa, dan Amerika. Negara yang saat ini turut menghadapi kasus virus korona antara lain Korea Selatan, Jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Amerika Serikat, Kanada, Jerman, Prancis, dan lainnya.