Rabu 29 Jan 2020 12:08 WIB

Petugas Hungaria Gunakan Tembakan ke Udara Usir Pengungsi

Petugas keamanan Hungaria menembakkan tiga tembakan peringatan

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa. Petugas Hungaria gunakan tembakan ke udara usir pengungsi. Ilustrasi.
Foto: Reuters
Pengungsi dan imigran berdatangan ke Eropa. Petugas Hungaria gunakan tembakan ke udara usir pengungsi. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BUDAPEST -- Seorang petugas keamanan Hungaria menembakkan tiga tembakan peringatan pada Selasa (28/1) dini hari. Peringatan itu dilakukan setelah sekitar 60 migran dan pengungsi mencoba memaksa melalui pos pemeriksaan di perbatasan dengan Serbia.

Dikutip dari Aljazirah, juru bicara kepolisian Hongaria Szilvia Szabo menyatakan tidak korban terluka dalam insiden yang terjadi di perbatasan Roszke-Horgos itu. Kelompok itu mencoba memasuki negara anggota Uni Eropa di persimpangan sekitar pukul 04.30 waktu setempat. Mereka mendorong petugas keamanan di lokasi hingga akhirnya petugas mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Juga

Polisi Serbia mengatakan telah menangkap 37 orang karena mencoba menyeberangi perbatasan secara ilegal. Ada ribuan pengungsi dan migran terjebak di Serbia, dengan lebih dari enam ribu tinggal di kamp-kamp yang dioperasikan pemerintah.

Sekelompok dengan anggota dua lusin dari Irak, Suriah, Afganistan, dan Maroko di desa Horgos, di sisi perbatasan Serbia, mengatakan mereka dipukuli oleh polisi Hungaria dan dikirim kembali ke Serbia. Beberapa menunjukkan luka dan memar.

"Teman-teman saya, mereka telah mencoba menyeberangi perbatasan dan polisi Hungaria, mereka bereaksi buruk tentang itu, mereka memukul mereka, mereka merusak telepon mereka," kata migran dari Maroko Mohab.

Pria yang bertindak sebagai penerjemah bagi kelompok itu ini menceritakan, kelompok itu menghadapi tembakan petugas yang diarahkan ke udara. Setelah peristiwa itu, anggota kelompok tersebut pun lari.

Persimpangan itu adalah tempat bentrokan besar-besaran di puncak krisis migran Eropa pada 2015. Ketika itu polisi berhadapan dengan ratusan orang yang mencoba menerobos perbatasan ke Uni Eropa.

Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban kemudian memerintahkan pagar baja yang didirikan di sepanjang perbatasan Hongaria, membatasi kedatangan. Namun, lalu lintas migran mulai meningkat lagi akhir tahun lalu dan saat ini ada beberapa ratus upaya penyeberangan tidak berdokumen per pekan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement