REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyerahkan secara simbolis bantuan masker kepada Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI, Rabu (29/1) di Gedung Direktorat Perlindungan WNI dan BHI, Jakarta Pusat. Bantuan tersebut untuk pencegahan terhadap ancaman wabah virus corona yang melanda kota Wuhan, Provinsi Hubei, dan sekitarnya.
Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Kerja sama BNPB Zaherman Muabesi menyerahkan secara simbolis kepada Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu Judha Nugraha sekaligus penandatangan berita acara bantuan berupa 10 ribu buah masker dengan spesifikasi N-95. Bantuan tersebut akan dikelola oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China untuk selanjutnya dikirim melalui jasa pengiriman setempat.
Zaherman mengatakan, bantuan tersebut merupakan respons cepat terhadap permintaan KBRI China sekaligus sebagai dukungan moral Pemerintah Indonesia bagi warga negaranya yang masih berada di Hubei. Bantuan akan dikirim ke Beijing dengan pesawat Garuda, berangkat dari Jakarta pukul 18.40 WIB dan diperkirakan sampai besok pagi (30/1) pukul 05.00 waktu setempat.
Sebelumnya bantuan telah diberikan kepada WNI melalui KBRI di China sebesar Rp 133 juta. Bantuan tersebut digunakan para WNI untuk membeli kebutuhan logistik mereka.
Judha menyampaikan pemberian dukungan bagi WNI berprinsip cepat dan tepat. Hal tersebut mengingat otoritas setempat menutup akses ke wilayah-wilayah terdampak virus corona.
Judha ingin publik dalam negeri untuk memberikan dukungan moral kepada mereka. "Upaya utama yaitu pencegahan, seperti menjaga kondisi fisik, asupan nutrisi, istirahat dan dukungan moril," ujar Judha.
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Teuku Faizasyah menyampaikan bahwa masih ada 243 WNI yang masih tersebar di China. Sebanyak 100 orang di antaranya berada di Kota Wuhan sedangkan sisanya berada di kota-kota lain yang jaraknya tidak saling berdekatan.
"Pemerintah Indonesia melalui KBRI di China selalu memonitor kondisi dan berkomunikasi dengan para WNI. Pemerintah memastikan kecukupan logistik bagi mereka yang masih berada di wilayah terdampak," ujar Faizasyah.
Di samping itu, Faizasyah menyampaikan bahwa Pemerintah Indonesia akan mematangkan pilihan untuk mengevakuasi WNI yang masih berada di China. Pihaknya akan bekerja sama dengan kementerian maupun lembaga untuk pematangan misi evakuasi tersebut. Kemenlu telah meminta Dubes RI di China untuk mengkoordinasikan rencana evakuasi itu kepada otoritas setempat. Terkait dengan kondisi mahasiswa yang berada di asrama, pihak Kemenlu menyampaikan bahwa mereka mendapatkan perhatian yang serius dari manajemen asrama, seperti mendapatkan pengecekan kesehatan dari waktu ke waktu.