REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rusia dan China bekerja sama dalam mengembangkan vaksin virus corona. China dikabarkan sudah menyerahkan genom virus itu ke Moskow, Rusia.
"Para ahli Rusia dan China telah mulai mengembangkan vaksin," konsulat Rusia di provinsi Guangzhou menyatakan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Reuters, Rabu (29/1).
Namun masih belum bisa dipastikan para ilmuwan Rusia dan China ini bekerja bersama atau secara terpisah. Penyerahan genom virus diklaim Rusia akan mempercepat proses pengembangan vaksin.
Rusia belum memiliki jumlah pasti terkait warga negaranya yang infeksi virus. Namun, pada Selasa (28/1), Rusia sudah mulai menyaring semua wisatawan Rusia yang baru saja pulang dari China.
Rusia telah melakukan pembicaraan dengan China terkait evakuasi warga negaranya dari Provinsi Wuhan dan Hubei yang menjadi pusat penyebaran virus itu. Pemerintah Rusia telah menutup beberapa perlintasan perbatasan darat ke China di Timur Jauh Rusia hingga 7 Februari.
Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin, juga memerintahkan pengawas keamanan konsumen Rusia untuk segera menyusun dan menyampaikan rencana tentang cara-cara mencegah penyebaran virus corona. Hal ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penyebaran virus tersebut.
Hingga saat ini, korban tewas di China akibat infeksi virus corona naik menjadi 132 orang . Saat ini jumlah kasus yang dikonfirmasi hingga saat ini saat ini hampir 6.000 kasus.