Kamis 30 Jan 2020 11:13 WIB

Korsel Minta Warga tak Panik dengan Evakuasi dari Wuhan

Korsel akan mengevakuasi 700 warganya dari pusat epidemi virus corona.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Pasien terjangkit virus corona di Wuhan
Foto: AP
Pasien terjangkit virus corona di Wuhan

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in mendesak warganya untuk tidak khawatir soal evakuasi kloter pertama warga Korsel dari Wuhan, China. Korsel sebelumnya mengumumkan akan mengevakuasi sekitar 700 warganya dari pusat epidemi virus korona baru pada Kamis (30/1) waktu setempat.

Empat penerbangan yang direncanakan ke Wuhan, akan berangkat pada Kamis pagi. Namun, kantor berita Yonhap mengungkapkan penerbangan pertama ditunda tanpa alasan yang jelas. Penerbangan dimungkinkan berangkat pada hari berikutnya.

Baca Juga

"Senjata yang akan melindungi kita dari virus korona baru, bukanlah rasa takut dan kebencian, tetapi kepercayaan dan kerja sama," ujar Moon merujuk pada berita hoaks yang menimbulkan kecemasan berlebihan bagi orang-orang.

Warga Korsel berunjuk rasa menggunakan traktor untuk menutup akses ke fasilitas yang ditetapkan sebagai pusat karantina di kota Asan, dan Jincheon pada Rabu (29/1). Wilayah itu sekitar 80 kilometer selatan Seoul.

Pemerintah Korsel mengatakan hanya warganya yang tidak memiliki gejala terinfeksi virus korona yang diperbolehkan ikut serta dalam proses evakuasi. Pemerintah juga mengatakan akan mengirimkan petugas medis dari Seoul untuk melakukan pengecekan sebelum mulai membawa warganya keluar dari Wuhan.

Pemerintah telah menjanjikan untuk melindungi warga yang dievakuasi dari Wuhan dalam isolasi di fasilitas negara untuk emncegah kemungkinan infeksi menyebar dari warga yang telah dievakuasi. Biasanya, fasilitas itu digunakan sebagai pusat pelatihan untuk pegawai negeri, setidaknya selama dua pekan untuk memastikan mereka tak mengalami gejala yang menghawatirkan terkena virus novel korona.

Moon meyakinkan warganya. Dia mengatakan, bahwa warga yang dievakuasi awal hanya mereka yang tidak memiliki gejala, dan mereka akan dikarantina secara terpisah.

"Pemerintah akan mengambil langkah-langkah kedap udara untuk memastikan penghuni daerah di fasilitas yang tidak perlu dikhawatirkan," katanya.

Korsel melaporkan empat kasus virus yang baru diidentifikasi. Semua pasien terdeteksi setelah mengunjungi kota Wuhan di Cina tengah, tempat patogen itu muncul pada manusia akhir tahun lalu.

Jenis virus korona baru ini memiliki masa inkubasi antara satu hingga 14 hari, dan dapat menyebar sebelum gejala muncul. Hal itu mempersulit upaya untuk menyaring orang di perbatasan internasional.

Korsel mengumumkan kantor penghubung antar-Korea di Kaesong, Korea Utara akan ditutup sampai wabah mereda. Korea Utara, sementara itu tidak mengizinkan pejabat Korsel memasuki kantor.

Hingga Kamis (30/1), korban meninggal dunia akibat virus tersebut mencapai 170 orang. Sementara, beberapa negara sudah menempuh langlah evakuasi terhadap warganya dari China, terutama di Provinsi Hubei, mengerucut kepada kota Wuhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement