REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN--Seorang perawat rumah sakit di Jerman ditangkap karena diduga telah memberikan morfin pada lima bayi. Pihak berwenang mengatakan staf rumah sakit baru menyadarinya setelah bayi-bayi itu mengalami sesak napas yang membahayakan nyawa mereka.
Peristiwa yang terjadi pada 20 Desember lalu ini diketahui setelah lima bayi di Rumah Sakit Universitas di barat daya kota Ulm mengalami masalah pernapasan. Gejala ini terjadi dalam waktu yang bersamaan.
Kamis (30/1) pihak berwenang mengatakan staf rumah sakit langsung melakukan intervensi medis. Mereka juga mengatakan bayi-bayi yang berusia antara satu bulan sampai satu hari itu diperkirakan tidak akan mengalami masalah kesehatan permanen.
Rumah sakit menemukan jejak morfin di urin para bayi dan memanggil polisi. Penyidik menyimpulkan pasti ada obat penghilang rasa sakit yang keras diberikan kepada bayi-bayi selama jam malam pada 20 Desember.
Polisi pun menanyai staf rumah sakit siapa yang bertugas pada jam dan hari itu. Jaksa penuntut Christof Lehr mengatakan polisi menemukan jarum suntik yang mengandung ASI di salah satu loker perawat.
Setelah melakukan pemeriksaan polisi menyimpulkan jarum itu mengandung morfin. Lehr mengatakan seorang perempuan muda ditahan dan ia membantah memberikan bayi-bayi itu morfin.
Lehr mengatakan hakim telah memerintahkan agar perempuan tersebut tetap ditahan. Sampai ada kemungkinan untuk mendakwanya atas percobaan pembunuhan.