REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Sebanyak hampir 200 warga Amerika Serikat (AS) yang berada di China telah dievakuasi dan kembali ke negara asal pada Rabu (29/1). Mereka akan menjalani pemeriksaan terlebih dahulu dan akan ditahan sementara setidaknya selama tiga hari.
Mereka ditahan di pangkalan militer di Kalifornia untuk dipantau apakah memiliki gejala virus Corona. Para pejabat kesehatan AS mengatakan tidak akan membuat karantina bagi para warga yang dievakuasi dari China. Termasuk mereka yang berasal dari Wuhan, kota yang merupakan tempat pertama kalinya virus Corona jenis baru ditemukan.
Belum ada satu pun warga AS yang dievakuasi dari China menunjukkan tanda dan gejala terinfeksi virus Corona. Namun, mereka dilaporkan dengan sukarela bersedia menetap lebih dahulu di pangkalan militer di Kalifornia untuk menjalani pemeriksaan.
Chris Braden dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan rencana untuk menahan para warga yang tiba dari China selama tiga hari tengah dilakukan. Pemantauan apabila mereka mengalami demam dan gejala lainnya dilakukan setidaknya dua kali sehari.
“Mereka ingin melindungi keluarga mereka dan orang lain,” ujar Braden dilansir CNN, Kamis (30/1).
Virus Corona jenis baru dilaporkan telah membuat 170 orang tewas dan menginfeksi hampir 8.000 lainnya di China. Mayoritas orang yang terinfeksi berasal dari Wuhan dan wilayah-wilayah lainnya di Provinsi Hubei, serta daratan China secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, di luar wilayah daratan China ada 91 kasus yang dikonfirmasi. Termasuk di antaranya ada lima di AS.