Jumat 31 Jan 2020 14:51 WIB

Australia Umumkan Keadaan Darurat di Canberra

Australia umumkan keadaan darurat di Canberra akibat kebakaran meluas

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Kanguru tampak di kawasan semak hutan Australia dengan langit oranye akibat kebakaran hutan di sekitar Canberra, Australia. Australia umumkan keadaan darurat di Canberra akibat kebakaran meluas. Ilustrasi.
Foto: EPA
Kanguru tampak di kawasan semak hutan Australia dengan langit oranye akibat kebakaran hutan di sekitar Canberra, Australia. Australia umumkan keadaan darurat di Canberra akibat kebakaran meluas. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Para pejabat Australia mendeklarasikan keadaan darutan untuk ibu kota Canberra dan wilayah sekitarnya pada Jumat (31/1). Hal itu menyusul meningkatnya suhu dan angin kencang yang berpotensi mendorong kebakaran hutan masuk ke wilayah tersebut.

"Kebakaran ini mungkin menjadi sangat tidak terduga. Ini mungkin menjadi tidak terkendali. Kombinasi panas, angin, dan lanskap kering yang ekstrem akan menempatkan pinggiran kota di selatan Canberra dalam bahaya," kata Chief Minister for the Australian Capital Territory (ACT) Andrew Barr.

Para pejabat mengatakan kebakaran yang tak terkendali di selatan ACT, tepat di ambang pintu Canberra, telah meningkat hingga 185 kilometer persegi. Hal itu mengindikasikan potensi bahaya.

Keadaan darurat akan berlangsung selama 72 jam. Selama periode itu, otoritas berwenang Australia diberi kekuasaan lebih besar untuk memerintahkan evakuasi, menutup jalan, dan mengambil kendali penuh atas properti pribadi.

Menurut Barr, ini merupakan pengumuman keadaan darurat untuk Canberra pertama sejak 2003. Saat terakhir kali langkah serupa diambil, kebakaran hutan juga tengah melanda Australia.

Gelombang panas juga diperkirakan akan menyapu Negara Bagian Victoria dan New South Wales selama akhir pekan mendatang. Di kedua wilayah itu telah terjadi 80 kebakaran.

Australia telah berjibaku melawan kebakaran hutan yang melanda wilayah pantai timurnya sejak September tahun lalu. Bencana itu telah menyebabkan 33 orang tewas. Sekitar 2.500 rumah lenyap terlalap api. Kebakaran telah menghancurkan lebih dari 11,7 hektare lahan.

Tak hanya korban jiwa dan kerugian materi, kebakaran yang  meluas turut mengancam ekosistem di negara tersebut. Kebakaran diperkirakan telah membunuh 1 miliar hewan. Beberapa jenis hewan khas Australia yang hidup di habitat tertentu terancam mengalami kepunahan.re

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement