Jumat 31 Jan 2020 22:34 WIB

Inggris Resmi Keluar dari Uni Eropa

Inggris mengakhiri keanggotaan Uni Eropa selama 47 tahun.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendera Uni Eropa dan bendera Inggris yang ditinggalkan demonstran pro-Brexit di Parliament Square di London, 29 Maret 2019.
Foto: AP Photo/Matt Dunham
Bendera Uni Eropa dan bendera Inggris yang ditinggalkan demonstran pro-Brexit di Parliament Square di London, 29 Maret 2019.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Inggris resmi hengkang dari Uni Eropa (Brexit) pada Jumat (31/) pukul 23:00 waktu setempat atau Sabtu (1/2) pukul 06:00 WIB. Ia mengakhiri keanggotaan selama 47 tahun.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyebut kepergian negaranya dari perhimpunan negara-negara Eropa sebagai sebuah "fajar baru". "Yang paling penting untuk dikatakan malam ini adalah bahwa ini bukan akhir tapi awal," ucapnya, dikutip laman BBC.

Baca Juga

"Ini adalah saat ketika fajar menyingsing dan tirai ditutup pada babak baru. Ini adalah momen pembaruan dan perubahan nasional yang nyata," kata Johnson.

Johnson akan mengadakan pertemuan kabinet di Sunderland, kota yang pertama kali mendukung Brexit. Dia diperkirakan akan membahas tentang masa transisi yang dijadwalkan berakhir pada 31 Desember nanti.

Pada periode ini, sebagian besar undang-undang Uni Eropa akan terus berlaku, termasuk pergerakan bebas warga. Hal itu berlangsung hingga Inggris mencapai kesepakatan perdagangan bebas permanen dengan Uni Eropa.

Kendati demikian, warga Inggris pro-Brexit tetap merayakan kepergian negaranya dari Uni Eropa. Mereka mengagendakan serangkaian acara seperti pawai, perayaan, dan menyalakan lilin.

Massa pro-Brexit diagendakan berkumpul di Parliament Square. Menjelang pukul 23:00 waktu setempat, mereka akan melakukan hitung mundur hingga Inggris resmi keluar dari Uni Eropa. Namun lonceng jam ikonik Big Ben tak akan berbunyi karena sedang direnovasi.

Di markas Uni Eropa di Brussels, Belgia, bendera Inggris akan ditanggalkan. Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen memberikan penghormatan kepada warga Inggris yang telah berkontribusi pada Uni Eropa dan membuatnya lebih kuat.

"Ini adalah kisah tentang teman lama dan awal baru sekarang. Karena itu, ini adalah hari yang emosional. Tapi saya menantikan tahap selanjutnya," ujar von der Leyen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement