Senin 03 Feb 2020 01:02 WIB

Gagal Pulang, Begini Kondisi 3 Mahasiswa Indonesia di Wuhan

Tiga mahasiswa Indonesia di Wuhan tidak diizinkan untuk pulang ke Indonesia

Proses evakuasi WNI dari Wuhan disemprot cairan desinfektan sesaat setelah turun dari pesawat Boeing A330-300 Batik Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Ahad (2/2).
Foto: Kementerian Luar Negeri RI
Proses evakuasi WNI dari Wuhan disemprot cairan desinfektan sesaat setelah turun dari pesawat Boeing A330-300 Batik Air di Bandara Internasional Hang Nadim Batam, Ahad (2/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Kondisi tiga mahasiswa asal Indonesia yang gagal dipulangkan bersama rekan-rekannya dari Wuhan, China, berangsur membaik. Ketiganya tidak diizinkan untuk terbang bersama 238 warga lainnya ke Indonesia karena suhu badan tiba-tiba naik.

“Yang satu sudah kembali ke asrama kampus, sedangkan yang dua dalam perjalanan menuju asrama kampus,” kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Ahad (2/2) malam, seusai menghubungi ketiganya.

Baca Juga

Menurut Dubes Djauhari, setelah mendapatkan perawatan di klinik bandara, kondisi ketiganya berangsur membaik sehingga langsung dikembalikan ke asrama kampus. Diduga ketiganya kelelahan saat menunggu terbang ke Batam sejak Sabtu (1/1) sore.

Seorang dari ketiganya tinggal di asrama kampus di Kota Wuhan, sedangkan dua lainnya di Xianning yang berjarak sekitar 100 kilometer dari Bandara Tianhe. “Kami tetap memperhatikan mereka dengan mencukupi kebutuhan mereka untuk sepekan ke depan,” kata Dubes.

Pihaknya juga akan terus memantau ketiga mahasiswa yang batal dievakuasi bersama teman-teman mahasiswa asal Indonesia lainnya itu.

Kota Wuhan dan beberapa kota lainnya di Provinsi Hubei diisolasi sejak 23 Januari 2020 untuk mencegah meluasnya virus corona yang hingga saat ini telah menewaskan 304 orang.

Setelah melalui negosiasi yang cukup panjang, pemerintah China mengizinkan evakuasi warga negara asing, termasuk Indonesia, dari Wuhan dan sekitarnya dengan syarat kondisi warga asing tersebut sehat sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement