Senin 03 Feb 2020 14:59 WIB

Suriah Tembak Tentara Turki di Idlib

Tiga tentara Turki tewas akibat serangan pasukan Suriah di Idlib.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Pasukan Turki memasuki Suriah, ilustrasi
Foto: Ugur Can/DHA via AP
Pasukan Turki memasuki Suriah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Kementerian Pertahanan Turki melaporkan empat tentaranya tewas karena serangan pasukan Suriah. Serangan tersebut terjadi di wilayah barat laut Suriah pada Senin (3/2).

Serangan itu pun menyebabkan sembilan tentara terluka, salah satunya dengan kondisi yang serius. Ankara menyatakan, pasukan Suriah melakukan penembakan meskipun sebelumnya telah diberitahu tentang posisi pasukan Turki.

Baca Juga

Kementerian Pertahanan mengatakan, pasukan Turki membalas serangan itu dan menghancurkan target di wilayah Idlib, benteng yang dikuasai milisi di Suriah yang dilanda perang. "Kami menjelaskan bahwa kami menargetkan pasukan Suriah, kami menargetkan pasukan rezim Suriah hanya karena merekalah yang menyerang tentara Turki kami," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dikutip dari Aljazirah.

Erdogan mengklaim bahwa serangan balasan itu menewaskan antara 30 dan 35 tentara Suriah. Turki telah mempersiapkan pertahanan udara dengan pesawat tempur yang sedang melakukan operasi. 

"Kita tidak bisa tinggal dia. Sebagai tanggapan, kita akan meminta pertanggungjawaban semua yang bertanggung jawab atas serangan terhadap tentara Turki," kata Erdogan.

Perkembangan itu terjadi sehari setelah konvoi militer Turki yang besar pindah ke daerah Idlib di tengah serangan baru pemerintah Suriah. Konvoi militer Turki terdiri atas puluhan kendaraan lapis baja, truk tangki bahan bakar, dan truk flatbed yang mengangkut tank lapis baja dan pengangkut pasukan.

Laporan reporter Aljazirah Sinem Koseoglu dari Istanbul menyatakan, Turki mengirim bala bantuan untuk mendirikan pos militer dan pos pengamatan di sekitar wilayah Saraqib. "Ketika pemerintah Suriah bergerak dari selatan ke utara di Idlib, tiga dari 12 pos pengamatan militer Turki saat ini sedang dikepung oleh pasukan pemerintah Suriah," katanya.

Provinsi Idlib adalah rumah bagi sekitar tiga juta orang. Banyak dari mereka mengungsi di bagian lain Suriah karena serangan kekerasan sebelumnya. Menurut PBB, hampir 390.000 orang, terutama perempuan dan anak-anak, telah meninggalkan rumah mereka di Suriah barat laut sejak 1 Desember tahun lalu.

Turki telah mendirikan pos militernya di sekitar Idlib sejalan dengan kesepakatan antara Rusia, Iran, dan Turki untuk zona de-eskalasi di wilayah tersebut pada 2018. Sedangkan, kelompok bersenjata Hay'et Tahrir al-Sham, mantan afiliasi Alqaeda yang dianggap oleh Rusia dan Turki sebagai organisasi teroris merupakan pengendali sebagian besar Idlib.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement