REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Pemerintah Australia mengumumkan sisa warga Australia yang terjebak dan masih mencari jalan keluar dari Wuhan mungkin bisa naik penerbangan evakuasi Air New Zealand (Air NZ) pada Selasa (4/2) malam waktu setempat. Sebelumnya, sebanyak 241 warga Australia telah dievakuasi dengan penerbangan Qantas dan mendarat di Pangkalan RAAF Learmonth dekat Exmouth, Senin (3/1).
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Selandia Baru mengatakan penerbangan Air NZ telah berangkat pada Selasa dan akan berhenti di Hong Kong sebelum melanjutkan ke Wuhan. Dikatakan bahwa pihak berwenang China telah membersihkan penerbangan ke negara itu Selasa malam waktu Wuhan. Penerbangan diharapkan akan kembali ke Auckland pada Rabu (5/2) sore waktu Selandia Baru.
Belum dikonfirmasi berapa jumlah dan kebangsaan para penumpang, tetapi mereka akan mencakup Selandia Baru dan mungkin Kepulauan Pasifik. Masih belum jelas apa yang akan terjadi pada orang Australia begitu pesawat mendarat di Auckland, di mana mereka diharapkan akan dikarantina. Tetapi mereka dapat dikirim kembali ke Australia.
"Selain penerbangan Air NZ, pemerintah akan mempertimbangkan apa yang mungkin diperlukan," kata Menteri Luar Negeri Marise Payne dikutip News pada Selasa (4/2). Pernyataan itu dilontarkan ketika ia ditanya apakah penerbangan kedua akan diselenggarakan dari Australia ke Wuhan.