REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Menteri Kesehatan Jepang Nobukatsu Kato menyatakan sebanyak 10 orang yang berada di kapal pesiar di pelabuhan Yokohama terbukti positif virus corona baru (2019-nCOV), Rabu (5/2). Sementara semua penumpang dan awak kapal berjumlah 3.700 orang akan dikarantina selama 14 hari.
Kato menjelaskan, 10 orang itu telah dipindahkan ke fasilitas medis. Sedangkan sisa penumpang akan dikarantina di kapal Carnival Corp.
"Saya ingin menjaga kesehatan penumpang dan kru secara memadai dan melakukan segala upaya untuk mencegah penyebaran virus," kata Kato.
Semua orang yang berada di Princess Diamond telah menerima pemeriksaan kesehatan awal. Kato menjelaskan, proses telah mengidentifikasi 273 orang untuk melakukan pengujian. Dari kelompok yang lebih kecil, 31 hasil telah diterima sejauh ini dan menunjukan 10 kasus yang dikonfirmasi.
Kapal pesiar Diamond Princess segera bersandar di Pelabuhan Yokohama, Jepang, Rabu (5/2). Petugas menemukan 10 kasus virus corona di kapal tersebut.
Kato mengatakan, para pejabat akan terus memantau penumpang dan kru yang tersisa untuk potensi pengembangan gejala. Akan lebih banyak sampel pengujian dapat dilakukan. Laporan NHK menyatakan, dari 10 orang yang terkonfirmasi, termasuk tiga warga negara Jepang, tidak ada satu pun menunjukan gejala parah.
Pemeriksaan kesehatan pada penumpang kapal pesiar itu dimulai setelah seorang pria Hong Kong berusia 80 tahun yang berlayar dengan kapal bulan lalu dinyatakan positif terkena virus corona. Sejak Senin pemeriksaan kesehatan pun telah dilakukan pada seluruh penumpang dan awak kapal.
Foto-foto dan video yang diposting di Twitter oleh seorang penumpang menunjukkan petugas kesehatan bermasker dan pakaian pengaman. Mereka berjalan menyusuri koridor kosong serta pemandangan lounge yang sepi dan dek yang tidak berpenghuni.
Carnival Japan yang merupakan unit lokal operator pelayaran Inggris-Amerika ini menyatakan, perputaran kapal telah tertunda sekitar 24 jam. Padahal kapal pesiar dijadwalkan untuk berangkat dari Yokohama dan pelabuhan Jepang barat Kobe minggu ini. Perjalanan ini pun akan dibatalkan karena keterlambatan terkait dengan pemeriksaan virus corona.