REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Militer Jepang telah menyiapkan kapal feri untuk menampung dan mengarantina ratusan orang di negaranya yang diduga tertular virus corona. Jumlah warga Jepang yang terinfeksi virus tersebut terus meningkat.
Kapal Hakuo seberat 17 ribu ton telah berlabuh di pangkalan angkatan laut Yokosuka di dekat Tokyo. Awalnya, kapal itu akan menampung sekitar 100 orang yang diduga mengidap virus corona. Namun, kapasitas kapal memungkinkan untuk mengarantina lebih banyak pasien.
"Sekitar 300 orang dapat hidup dengan nyaman di kapal dan memiliki kapasitas maksimum untuk 500 orang, meskipun itu berarti antrean untuk pemandian serta fasilitas lainnya," kata seorang pejabat Japan Self Defense Force pada Rabu (5/2).
Warga Jepang yang diduga tertular virus corona harus menjalani karantina selama sekitar 10 hari. Kebutuhan mereka sehari-hari, termasuk perlengkapan mandi, akan disiapkan. Jepang bahkan menyediakan fasilitas komputer tablet dan Wifi agar mereka yang dikarantina tidak merasa bosan.
Pengoperasian kapal Hakuo dilakukan Jepang setelah mereka mengarantina lebih dari 3.500 orang yang datang menggunakan kapal pesiar ke negara tersebut. Setelah diisolasi selama dua pekan, 10 orang di antaranya terkonfirmasi tertular virus corona.
Saat ini, Jepang menangani 33 kasus virus corona. Sejak Sabtu pekan lalu, Jepang telah menolak masuk warga asing yang telah berkunjung atau berada di Provinsi Hubei, China. Larangan itu dapat diperluas ke wilayah-wilayah lain di China.
Hingga Selasa lalu, China telah melaporkan 479 kematian akibat virus corona. Saat ini terdapat lebih dari 20 ribu kasus virus corona yang sedang dihadapi Negeri Tirai Bambu.